MODIFIKASI SISTEM TATA KELOLA SAMPAH, DEMI PANGKALPINANG YANG BERSIH, ASRI, DAN TERJAGA

MODIFIKASI SISTEM TATA KELOLA SAMPAH, DEMI PANGKALPINANG YANG BERSIH, ASRI, DAN TERJAGA

Handika Yuda Saputra --Foto: ist

Pada tahap ini pemerintah harus mengembangkan kemampuan berpikirnya secara masif agar pengelolaan sampah menjadi layak untuk mendapatkan nilai tawar yang tinggi. Ditahap ini pemerintah harusnya bisa mengelola kedua sampah yang telah dibeli melalui bank sampah menjadi sebuah karya yang menghasilkan nilai jual yang baik. Sebagai contoh pengelolaan sampah Anorganik, pemerintah dapat mengubah sampah menjadi Paving Blok, kemudian mengubah sampah menjadi batako, dan lain-lain sehingga sampah anorganik tidak hanya di daur ulang menjadi bentuk produksinya, melainkan mampu menciptakan sebuah hal yang unik yang menjadi daya saing yang baik.

Butuhnya Kepemimpinan yang Progresif

Tentu dengan segala system tata kelola yang direncanakan dengan baik. tidak akan pernah dimulai bila tidak ditangani dengan kepemimpinan yang prograsif dan memiliki data tangkap peluang seperti seorang pengusaha. Maka untuk ini kepemimpinan yang progresif sangat diperlukan untuk merealisasikan tata kelola sampah yang berkemajuan. Kepemimpinan yang progresif akan mampu melakukan tata kelola sampah dan menangkap peluang ekonomis demi kesejahteraan masyarakat terkhusus di kota Pangkalpinang.

Lengkap sudah penjelasan bagaimana modifikasi system tata kelola sampah yang berkemajuan demi Pangkalpinang yang Bersih, Asri, dan Terjaga. Tentu untuk mewujudkannya kita butuh kesadaran masyarakat terkait pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan nilai ekonomis dari sebuah sampah. Maka dari pada itu sangat penting juga kita untuk mencari seorang pemimpin yang progresif yang batinnya terus memikirkan untuk kesejahteraan masyarakat, sikapnya peduli dengan kebersihan lingkungan, dan tujuannya hanya semata – mata untuk bangsa dan Negara.(*)

BACA JUGA:POLITIK BELAH BAMBU DI PILKADA

BACA JUGA:Menanti Kinerja Wakil Rakyat Bangka Terpilih

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: