MODIFIKASI SISTEM TATA KELOLA SAMPAH, DEMI PANGKALPINANG YANG BERSIH, ASRI, DAN TERJAGA

MODIFIKASI SISTEM TATA KELOLA SAMPAH, DEMI PANGKALPINANG YANG BERSIH, ASRI, DAN TERJAGA

Handika Yuda Saputra --Foto: ist

Oleh : Handika Yuda Saputra, S.Pd., M.Pd

Ketua Umum PC IMM BSM Kota Pangkalpinang

________________________________________

Lingkungan menjadi salah satu indicator yang penting dalam system tata perkotaan yang asri, bersih, dan ramah polusi. Untuk itu sebagai bentuk perwujudan atas komitmen menjadi kelestarian kota, maka perlu banyak hal yang perlu dibenahi dalam segi managerialnya. Kurangnya efisiensi dalam pengolahan sampah, baik di tingkat individu maupun skala nasional, menyebabkan akumulasi sampah yang besar di Indonesia. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2022 hasil input dari 202 kab/kota se Indonesia menyebut jumlah timbunan sampah nasional mencapai angka 21.1 juta ton. Data tersebut menunjukkan bahwa mayoritas sampah berasal dari rumah tangga. Namun sayangnya, pengelolaan sampah-sampah ini masih belum optimal. 

Permasalahan persampahan di Indonesia khususnya di kota pangkalpinang masih dengan menggunakan metode Open Dumping, praktek tersebut masih kurang memperhatikan aspek lingkungan secara menyeluruh. Sebagaimana yang disampaikan oleh Departemen Geografi UGM, open dumping adalah cara membuang sampah langsung ke TPA tanpa proses pengolahan lebih lanjut. Hal ini menyebakan penumpukan sampah yang terus menerus sehingga akan menjadi sebuah masalah yang serius bila tidak segera ditangani dengan cara tata kelola yang terbaik. Lantas, bagaimana tata kelola yang progresif dan baik untuk diterapkan?, meri kita bahas.

BACA JUGA:MENANTI “JAMU” UNTUK PARA PELAKU USAHA DAN PERBANKAN

BACA JUGA:Adaptasi Pemimpin Babel dengan Pilar Kepemimpinan “Blue Ocean Strategy” Dalam Menghadapi Tantangan Krisis

Meningkatkan Kesadaran Publik

Secara umum, sebaik apapun tata kelola sampah yang dijalankan, tidak akan dapat terjadi dengan sempurna bila tidak ada kesadaran dari masyarakat itu sendiri untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar, baik di rumah dan ditempat umum. Sehingga peningkatan kesaadaran masyarakat harus menjadi bahan sosialisasi bersama agar masyarakat paham betapa pentingnya menjaga kebersihan dan dampak apa yang terjadi bila terus menerus menerapkan kebiasaan yang kurang bersih. Dengan meningkatnya kedasaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan, maka akan berbanding lurus dengan meningkatkan kualitas SDM di kalangan masyarakat.

Memberikan Nilai Ekonomis Pada Sampah

Perlu diketahui bahwa di Negara maju, sampah memiliki nilai ekonomis yang lumayan baik. sampah yang memiliki nilai ekonomis adalah sampah-sampah yang telah terpilah menjadi beberapa bagian diantaranya Sampah Organik, Sampah Anorganik, dan Sampah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Dan yang memiliki nilai ekonomis yang mudah dilakukan adalah memilah sampah organic dan Anorganik. Kemudian bilamana kesadaran masyarakat dan kualitas SDM sudah baik serta mereka mengatahui bahwa sampah bisa diuangkan, maka secara tersistematis, masyarakat akan mendapatkan keuntungan dari sampah yang dipilah. Selanjutnya yang perlu dilakukan Pemerintah untuk menopang hal ini yakni merevitalisasi Bank-Bank sampah yang ada sebagai tempat transaksi jual beli sampah warga sehingga dari sampah yang dianggap tidak bermanfaat, justrus menjadi nilai jual yang menjanjikan dan membantu perekonomian masyarakat. Revitalisasi Bank sampah juga akan berpengaruh terhadap tahap selanjutnya yang akan dilakukan pemerintah.

BACA JUGA:Babel Mencari Pemimpin

BACA JUGA:DEMOKRASI ; PENYAKIT YANG BENAR PADA PASIEN YANG SALAH

Mengelola Sampah Menjadi Badan Usaha

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: