Air Mata RD Tumpah Depan ABK

Air Mata RD Tumpah Depan ABK

--

BABELPOS.ID, PANGKALPINANG - Hati seorang Penjabat Gubernur Bangka Belitung (Babel), Ridwan Djamaluddin terenyuh ketika hadir dalam acara Gebyar Sekolah Luar Biasa (SLB) se-Babel yang digelar Dinas Pendidikan pada Rabu (28/9) kemarin.

Didampingi istrinya, Pj Gubernur benar-benar tak kuasa menahan haru ketika hadir di tengah-tengah para anak berkebutuhan khusus (ABK). Tepatnya menyaksikan keterampilan yang disajikan oleh para anak-anak berkebutuhan khusus ini.

BACA JUGA: Cegah Paham Radikal, Tim Divisi Humas Polri Gelar FGD di Polres Pangkalpinang

Bahkan ketika diwawancarai wartawan, mata RD-begitu Dirjen Minerba ini dikenal tetap berkaca-kaca, kemudian terdiam sebelum memberikan keterangan yang sudah ditinggu recorder wartawan. "Saya terus terang sempat meneteskan air mata juga," katanya.

BACA JUGA: Puan Ingin Akses dan Fasilitas Pendidikan Siswa-siswi Madrasah Terpenuhi

Ridwan mengatakan, anak-anak berkebutuhan khusus ini harus dijaga dan rawat baik-baik. Bahkan pelayanan kepada mereka harus dua kali lipat dibandingkan anak-anak normal biasanya.

BACA JUGA: Seleksi PPPK Tahun 2022 Terbatas Honorer & Formasi Tertentu

"Anak-anak ini anak kita, harus kita urus dengan baik-baik. Maka saya bilang kalau kita bisa menyediakan layanan. Kita harus dua kali lipat meningkatkan layanan kita kepada anak-anak ini dibandingkan anak-anak lainnya (normal)," ujarnya.

BACA JUGA: Rp 14 T Buat Gaji PPPK Guru Tahun 2022

Ia menambahkan, pihaknya mengupayakan APBD lebih baik lagi untuk membangun fasilitas bagi anak-anak berkebutuhan khusus ini.

BACA JUGA: Timnas Indonesia Makin Ganas, Ini Wajah Pemain Naturalisasi

"Saya bermimpi, kita menjadi tempat untuk pengembangan fasilitas pelayanan anak-anak berkebutuhan khusus ini, kita jadikan Babel ini surga bagi mereka," ucapnya.

BACA JUGA: Akhirnya Ferdy Sambo Cs Segera Disidang, Kejagung: Berkas Sudah Lengkap

Selain itu, ia mendorong, perusahaan-perusahaan di Babel ini agar menerima anak-anak berkebutuhan khusus ini sebagai karyawannya. "Harus ada lah, minimal satu, kita akan dorong perusahaan untuk memperkerjakan mereka setelah menyelesaikan pendidikan," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: