MAF 2025, Ruang Ekspresi dan Kreativitas Generasi Muda Mentok

Wabup bersama jajaran Forkopimda Babar membuka Mentok Art Festival 2025--Foto: ist
BABELPOS.ID, MENTOK - Walaupun diguyur hujan, pembukaan Mentok Art Festival (MAF) 2025 di Rumah Peradaban Mentok, Jumat (5/9) tetap berlangsung meriah dengan menyuguhkan keunikan seru. Secara simbolis MAF 2025 dibuka Wakil Bupati Bangka Barat (Babar) Yusderahman dengan pemukulan perkusi tradisional Bangka; Tawak-Tawak.
Pembukaan tambah meriah dengan Screening Short Movie Competition yang mempertontonkan 17 karya film pendek pelajar dari Bangka Barat, serta monolog oleh Selviawati, pelajar SDN 13 Mentok, dan Pojok Musik oleh Fuad & Friends.
Hadir menyaksikan pembukaan acara, mantan Pj. Gubernur Babel, Ridwan Djamaluddin, Pimpinan Forum Komunikasi Daerah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bangka Barat, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Kepala Dinas Kebudayaan, pihak sponsor, pendukung acara, serta para pelaku seni budaya di Mentok.
MAF 2025 sebagai wahana ekspresi berkesenian diinisiasi oleh Daon Sempor, berlangsung 5 sampai 7 September 2025, dengan melibatkan sebanyak mungkin partisipasi dari para pelaku seni, penggiat, pemerhati budaya, dan kelompok muda untuk ambil bagian dalam kegiatan ini.
BACA JUGA:Gerak Jalan dan Karnaval Semarakkan HUT RI Ke 80 di Bangka Barat
BACA JUGA:BUMDes Jebus Bangun Kemandirian Desa Lewat Business Plan Ketahanan Pangan
Mengambil momentum hari jadi kota Mentok ke 291, kegiatan yang diselenggarakan selama 3 hari ini sejatinya adalah pekan kebudayaan daerah sekaligus upaya menyemarakkan perayaan hari jadi kota Mentok.
Pojok Pusaka dan Legenda Mentok, Pojok Musik Mentok, Peluncuran buku, diskusi, dan malam sastra, Culinary Perform, Mural Mentok Kota 1000 Kue, Short Movie Competition, dan pemutaran Video Melabuhkan Harapan, merupakan rangkaian ekspresi sebagai bentuk gerakan bersama memajukan seni budaya di daerah.
Silo Sandro, Ketua Perkumpulan Daon Sempor menyebutkan bahwa acara ini merupakan bukti dari kekuatan komunitas yang efektif menggalang energi dalam kebersamaan. Mengenali kembali satu warisan budaya besar orang Indonesia; gotong royong.
"Dari sisi pendanaan, 100 persen adalah dukungan, bantuan, dan sumbangan dari para panitia acara sendiri," jelasnya.
Ridwan Djamaluddin, selaku pihak dari Rumah Peradaban Mentok yang menjadi venue perhelatan ini mengungkapkan bahwa sudah saatnya Mentok memiliki ruang ekspresi dan kreatifitas bagi generasi muda untuk membangun sekaligus memiliki Kota Mentok. Peradaban atas Mentok bisa dimulai dari ruang-ruang kreatif generasi muda.
Ia juga mengajak semua pihak untuk ambil bagian dalam membangun ekosistem itu. Mewariskan nilai-nilai baik kepada generasi berikutnya sebagai tanggungjawab moril orang Mentok
BACA JUGA:Ritual Tolak Bala, Warga Desa Air Nyatoh Bangka Barat Gelar Tradisi Rebo Kasan
BACA JUGA:Kolaborasi UBB dan SMA 1 Mentok: Membangun Generasi Wirausahawan Digital Sejak Dini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: