KANTOOR BURGERLIJKE OPENBARE WERKEN (BOW)

 KANTOOR BURGERLIJKE OPENBARE WERKEN (BOW)

Pada masa Residen J.E. Edie diperintahkanlah kepada Demang ter beschikking (Demang Pembantu Residen), Raden Achmad untuk mencari sumber air baku. Pada tahap awal pencarian untuk sumber air baku air minum didapat Tiga lokasi alternatif yaitu di Gunung Doel, di Sungai Nyelanding dan di Gunung Mangkoel. Sumber air baku di Gunung Doel sangat bagus akan tetapi ternyata debit atau volume airnya sangat sedikit untuk melayani penduduk distrik Pangkalpinang pada waktu itu, sedangkan Sungai Nyelanding tingkat kekeruhan airnya sangat tinggi atau kurang jernih dan bersih serta tidak cocok untuk dijadikan sumber air minum, sehingga dipilihlah alternatif yang ketiga yaitu sumber air yang berada di Gunung Mangkoel atas saran seorang ahli air bernama Bas van Hout. Menurut keterangan kepala Kampung Terak, air ini turunnya dari Gunung Mangkoel. Kemudian dibuatlah jalan kecil menyusur di pinggir sungai itu ke hulu supaya mudah memeriksa sumber air di hulunya. Setelah diperiksa dan diukur oleh ahli air, Bas van Hout ditetapkanlah sumber air Gunung Mangkoel sebagai sumber air minum Distrik Pangkalpinang. Akan tetapi kemudian Residen J.E. Edie memasuki masa pensiun sehingga pembangunan fasilitas air minum atau pipa air (Waterleiding) untuk Kota Pangkalpinang, dilanjutkan pada masa Residen Hooyer, DG yang menjadi Residen Bangka pada Tahun 1928-1931 Masehi. 

BACA JUGA:Aik Mangkok

Pembangunan fasilitas air minum atau pipa air (Waterleiding) Pangkalpinang dilaksanakan oleh aannemer (kontraktor) Toko Lindeteves Stokvis Betawi dengan kontrak sekitar Tiga ratus ribu rupiah. Sebagian besar dana pembangunan diperoleh dari kas geemente kampung yang dipinjamkan dengan bunga sebesar 60 persen setahun. Fasilitas air minum Pangkalpinang kemudian dikelola oleh Plaatselijk Fonds Pangkalpinang yaitu satu badan yang mengelola dan mengurus Eigendom (milik) Pemerintah Hindia Belanda. Badan ini di samping mengurus Fasilitas air minum Pangkalpinang juga mengelola dana/keuangan yang diperoleh dari pajak, opstalperceelen, reklame, minuman keras, retribusi pasar, dan penerangan jalan, semuanya tentu dilakukan berdasarkan pada verordening atau peraturan yang berlaku pada masa itu. 

BACA JUGA:Rumah Sakit DKT dan DKR

Pembangunan sarana dan fasilitas air minum atau pipa air (Waterleiding) Pangkalpinang kemudian dilanjutkan pada masa Starhamer H.M memerintah Tahun 1931-1934 dengan membangun menara air minum (Watertoren) yang terletak di Bukit Baru (bagian dari kampung Bukit). Menara air minum (Watertoren)  didirikan dengan angka tahun 1932 Masehi, adalah salah satu bagian dari instalasi atau pipa air air minum (Waterleiding). Kapasitas Waterleiding Pangkalpinang mampu mensuplai air kepada 11.970 pelanggan di Kota Pangkalpinang pada masa itu. Aliran air dari atas dan lembah Gunung Mangkoel, pada tahap awal ditampung dan dikumpulkan dalam bak berukuran sedang, kemudian dengan pipa, air disalurkan pada kolam besar yang berada di lokasi bawahnya pada sisi sebelah Baratnya, yang berjarak sekitar 25 meter. Air kemudian disalurkan pada bangunan berbentuk tangki pengendapan yang terdiri dari bak-bak atau tangki ukuran besar dan kecil sebagai filter atau penyaring kotoran dilengkapi dengan pipa-pipa kontrol (Filter plant & settling tank building). Air setelah di proses di Waterzuiveringsinstallatie, kemudian disalurkan lagi ke bak kontrol ukuran kecil di bangunan yang terletak sekitar 20 meter di sisi Utaranya Filter plant & settling tank building. Setelah air diproses di  Filter plant & settling tank building dan Waterzuiveringsinstallatie, kemudian air disalurkan melalui pipa dengan tekhnologi yang sederhana bejana berhubungan ke menara air minum (watertoeren) di Bukit Baru atau dulunya bernama kampung Bukit. Dari menara air (watertoren) yang berada di kawasan Bukit Baru air kemudian dipompakan ke pelanggan di Kota Pangkalpinang.  Jikalau kita melihat ke arah Selatan dari watertoeren di Bukitbaru akan tampak di kejauhan Gunung Mangkoel dengan posisi ketinggian yang hampir sama dengan menara air.(**) 

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: