Fiskal Infus, Janji Melimpah Menakar Kepemimpinan Baru Pangkalpinang Di Tengah Napas APBD yang Sesak

Eddy Supriadi --Foto: ist
Pangkalpinang sedang menapaki masa transisi antara “politik janji” dan “politik bukti”. Dalam ruang fiskal yang sempit, kepemimpinan baru akan diuji bukan oleh seberapa banyak program dijanjikan, tetapi seberapa berani membuat prioritas yang realistis dan berpihak pada rakyat.
Prof. Udin dan Cece Dessy memiliki modal intelektual dan sosial untuk mewujudkan itu. Namun, keberhasilan mereka bergantung pada kemampuan memimpin birokrasi dengan efisiensi, menggali potensi ekonomi lokal, dan mengubah “janji kampanye” menjadi keberanian fiskal.
Pangkalpinang tidak butuh pemimpin yang pandai menepuk dada, melainkan yang berani menunduk, bekerja, dan menghitung setiap rupiah untuk rakyat kota pangkalpinang. Karena pada akhirnya, kepemimpinan bukan soal janji dan seberapa keras berbicara, tetapi seberapa nyata bekerja di tengah napas APBD yang kian ketat transfer pusat ke daerah.
BACA JUGA:Menjaga Motivasi Pegawai Pemerintah Ditengah Kebijakan Efisiensi
BACA JUGA:Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Pulau Gelasa Ibarat Pisau Bermata Dua
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: