Antusias, Ratusan Mahasiswa Hadiri Workshop DPD IMM Babel

Antusias, Ratusan Mahasiswa Hadiri Workshop DPD IMM Babel

Mahasiswa Mengikuti Workshop DPD IMM Babel--Foto: ist

BABELPOS.ID, PANGKALPINANG – Suasana semarak dan penuh semangat menyelimuti Kantor Cinda Group, Pangkalpinang, pada Sabtu (25/05/2025) saat ratusan mahasiswa dari berbagai kampus di Bangka Belitung memadati ruangan untuk mengikuti Workshop Best Practice Entrepreneurship yang diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPD IMM) Bangka Belitung. Kegiatan ini menjadi salah satu momen penting yang membuktikan bahwa semangat kewirausahaan di kalangan generasi muda terus tumbuh dan berkembang.

Kegiatan ini menjadi bagian dari program pengembangan kapasitas kader yang digagas oleh DPD IMM Bangka Belitung, dengan tujuan utama untuk mendorong pemuda, khususnya mahasiswa, agar memiliki perspektif luas, jiwa kemandirian, serta kemampuan dalam membaca peluang usaha di tengah dinamika zaman yang serba cepat dan digital.

Dengan menghadirkan narasumber yang berkompeten di bidangnya, workshop ini dirancang tidak hanya sebagai ruang penyampaian teori, melainkan juga sebagai ajang berbagi praktik terbaik (best practice) dalam dunia entrepreneurship yang bersifat aplikatif dan kontekstual. Para peserta diajak untuk menyelami dunia usaha melalui kisah nyata, pengalaman lapangan, serta strategi konkret yang bisa diterapkan secara langsung.

Ketua Umum DPD IMM Bangka Belitung, Sarkawi, menekankan pentingnya kegiatan seperti ini untuk membangun budaya produktif di kalangan mahasiswa. Menurutnya, IMM sebagai gerakan mahasiswa Islam harus mampu menjadi pelopor perubahan sosial dan ekonomi, termasuk melalui jalur kewirausahaan.

“Kegiatan ini adalah bagian dari tanggung jawab moral kita sebagai anak muda penerus bangsa. Kita tidak hanya dituntut untuk kritis dalam membaca realitas sosial, tetapi juga harus mampu memberikan solusi nyata, salah satunya melalui pemberdayaan ekonomi. Jiwa enterpreneurship adalah salah satu bentuk konkret keberpihakan kita terhadap kemandirian umat,” ujar Sarkawi.

Lebih lanjut, Sarkawi menambahkan bahwa dalam konteks lokal Bangka Belitung, potensi pengembangan usaha sangat terbuka lebar, mulai dari sektor ekonomi kreatif, kuliner, pertanian terpadu, hingga digitalisasi layanan. Ia mendorong mahasiswa untuk tidak hanya menjadi pencari kerja, tetapi lebih jauh, menjadi pencipta lapangan kerja.

“Kita harus ubah pola pikir. Mahasiswa jangan hanya berorientasi pada ijazah dan status pekerja, tetapi harus memiliki mentalitas sebagai penggerak dan pembangun. Dunia usaha bukan sekadar bisnis, tetapi sarana dakwah dan perjuangan. Maka dari itu, IMM hadir untuk memperkuat fondasi itu melalui pelatihan-pelatihan yang konstruktif seperti hari ini,” tegasnya.

BACA JUGA:Luar Biasa! DPD IMM Bangka Belitung Bergerak Tidak Hanya Teori, Ini Faktanya

BACA JUGA:DPD IMM Babel Dukung Kembalinya Ujian Nasional

Workshop ini diikuti dengan sangat antusias oleh para peserta. Terlihat dari ekspresi wajah, keaktifan dalam sesi diskusi, serta tingginya partisipasi dalam sesi tanya jawab. Tidak sedikit dari mereka yang datang dari luar kota, bahkan rela menempuh perjalanan jauh demi mendapatkan ilmu dan wawasan baru.

Rangkaian kegiatan dimulai sejak siang hari dengan registrasi peserta yang kemudian dilanjutkan dengan pembukaan resmi oleh panitia pelaksana. Setelah pembukaan, peserta langsung disuguhkan dengan pemaparan materi yang memuat berbagai insight seputar strategi membangun usaha, mengelola keuangan bisnis, hingga membangun jaringan dan brand.

Dalam sesi diskusi, peserta diberikan kesempatan untuk menyampaikan ide usaha mereka, yang kemudian mendapat tanggapan dan masukan langsung dari narasumber. Metode ini terbukti sangat efektif untuk menggugah motivasi peserta, sekaligus memberikan pandangan yang lebih realistis tentang tantangan dan peluang dalam dunia usaha.

Sekretaris Umum DPD IMM Bangka Belitung, Handika Yuda Saputra, yang turut hadir dan terlibat dalam pelaksanaan kegiatan ini, menyampaikan bahwa workshop ini merupakan cerminan dari orientasi IMM yang senantiasa menyeimbangkan antara aspek intelektual, spiritual, dan praksis sosial.

“IMM tidak pernah melepaskan tanggung jawab sebagai penggerak pada aspek yang bersifat substantif. Melalui workshop ini, kita ingin membuktikan bahwa IMM tidak hanya pandai berbicara soal ideologi dan gerakan, tetapi juga mampu menghadirkan solusi praktis dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Handika.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: