100 Hari Hidayat-Hellyana Diberi IMM Rapor Merah, Sarkawi: Lebih Baik Fokus Visi Misi daripada Berkelahi

Sarkawi --Foto: ist
BABELPOS.ID, PANGKALPINANG — Seratus hari kerja pertama Gubernur Hidayat Arsani dan Wagub Hellyana memimpin Bangka Belitung (Babel) mendapat sorotan tajam dari Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPD IMM) Babel. Dalam evaluasi publik yang dirilis akhir pekan ini, DPD IMM memberi rapor merah atas sejumlah program prioritas yang belum menunjukkan hasil konkret, terutama dalam sektor kesejahteraan sosial dan pendidikan.
Ketua Umum DPD IMM Babel, Sarkawi, menilai bahwa kepemimpinan Hidayat Arsani - Hellyana masih jauh dari harapan rakyat dan cenderung tersandera oleh polemik politik yang tidak produktif.
“Sampai hari ke-100, kami belum melihat langkah progresif dan terukur dari gubernur untuk mewujudkan janji-janjinya. Salah satu yang paling disesalkan adalah belum terlaksananya program insentif untuk ibu hamil dan melahirkan, padahal program ini digadang-gadang menjadi prioritas utama,” tegas Sarkawi kepada Babel Pos, Selasa (30/07/2025).
Menurut Sarkawi, program tersebut menyangkut hak dasar masyarakat dan menyentuh langsung kelompok rentan, yaitu ibu dan anak. Ketika program seperti ini justru mandek tanpa alasan yang transparan, publik patut bertanya, apakah Gubernur dan Wagub benar-benar serius menjalankan visi dan misinya, atau hanya sibuk membangun pencitraan?
“Lebih baik beliau fokus menjalankan visi dan misi daripada terjebak dalam konflik kekuasaan atau menghabiskan energi untuk membalas kritik,” tegas Sarkawi.
BACA JUGA:Kasus Ventilator, IMM Babel Desak Reformasi SDM RSUP Babel, Sampaikan 4 Tuntutan ke Gubernur Hidayat
DPD IMM menilai bahwa gaya komunikasi politik Gubernur selama ini cenderung reaktif dan defensif. Beberapa pernyataan publiknya bahkan dinilai tidak mencerminkan sikap negarawan yang terbuka terhadap kritik dan partisipasi masyarakat. Padahal, menurut IMM, dalam era demokrasi partisipatif, pemimpin harus siap dikritik dan menjadikan evaluasi publik sebagai masukan berharga, bukan sebagai ancaman.
Sarkawi juga menyindir kegagalan birokrasi pemerintahan Hidayat Arsani - Hellyana dalam menyinkronkan program-program strategis dengan kebutuhan riil di lapangan. Ia menyebut bahwa belum ada instrumen evaluasi internal yang kuat dalam menilai efektivitas kebijakan selama 100 hari pertama.
“Apakah Pak Gubernur memiliki sistem pemantauan dan evaluasi yang komprehensif? Kami belum melihat indikator kinerja yang jelas untuk mengukur sejauh mana capaian yang telah diraih. Padahal, transparansi dan akuntabilitas adalah prinsip dasar dalam pemerintahan modern,” kritiknya.
Selain persoalan insentif ibu hamil, IMM juga mencatat program peningkatan kesejahteraan guru dan pembangunan fasilitas pendidikan masih belum menyentuh fase implementasi. Padahal sektor pendidikan adalah fondasi utama dalam membangun SDM unggul di Bangka Belitung.
“Kami tidak melihat adanya regulasi atau keputusan gubernur yang konkret untuk memperkuat kesejahteraan guru. Bahkan, komunikasi dengan lembaga pendidikan juga belum intensif. Apakah Gubernur lupa bahwa masa depan Babel ada di tangan para pendidik dan pelajar?” sindir Sarkawi.
BACA JUGA:Sah, Sarkawi Resmi Pimpin DPD IMM Babel
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: