Syahdunya Bukber dan Sholat Maghrib Berjamaah Perdana di Kampung Adat Gebong Memarong Berusia Ratusan Tahun

Syahdunya Bukber dan Sholat Maghrib Berjamaah Perdana di Kampung Adat Gebong Memarong Berusia Ratusan Tahun

Salat Magrib berjamaah di Gebong Memarong. --Foto: ist

BABELPOS.ID, PANGKALPINANG - Suara bedug Magrib yang terdengar nyaring dari speaker masjid kampung sebelah menandai tibanya waktu berbuka bagi para warga beragama Islam yang menghuni Kampung Adat Gebong Memarong yang beralamat di Dusun Air Abik Desa Gunung Muda Kecamatan Riau Silip. Suasana keakraban pun jelas terasa sembari menikmati aneka sajian menu buka puasa sederhana dari hasil masakan Yuk Sila sang perempuan asli Air Abik dan timnya.

Selepas berbuka dilanjutkan dengan sholat maghrib berjamaah. Karena hari itu, warga kampung juga sedang kedatangan sejumlah tamu dari para penggiat sejarah dan budaya Babel, Ketua Lembaga Adat Mapur, Tokoh Masyarakat Adat, Pengurus Lembaga Adat Mapur, Pengurus Yayasan Gebong Memarong Mapur sebagai Pengelola Kampung Adat Dan Pokdarwis sebagai pemandu pariwisata Kampung Adat Gebong Memarong serta tim dari Divisi Corporate Social Responsibility (CSR) PT.Timah Tbk Bangka Belitung, Jumat,(27/03/2024) lalu.

Menarik karena ini merupakan buka puasa bersama dan sholat berjamaah perdana yang pernah ada di kampung adat yang sudah ada sejak ratusan tahun silam ini. Pelaksanaan ini ditempatkan di Gerdu Kampung Adat Gebong Memarong Air Abik yang berjarak sekitar 56 km dari pusat Kota Pangkalpinang ibukota Provinsi Bangka Belitung atau sekitar 20 km dari pusat ibukota Sungailiat Kabupaten Bangka.

BACA JUGA:PT Timah Tbk Serahkan Bantuan Penataan TPU di Dusun Air Abik

Pengawas Lembaga Adat Melayu Bangka (LAM) Mapur, Ali Usman mengaku haru dan bersyukur akhirnya dapat melaksanakan kegiatan buka puasa dan sholat maggrib berjamaah di tempat ini untuk pertama kalinya. Ia berharap moment ini dapat menjadi ajang silaturahim sekaligus memantik

Semangat untuk melestarikan budaya mapur yang akan berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat. "Ke depan kita berharap kegiatan semacam ini dapat lebih sering dilaksanakan serta mampu menciptakan hubungan yang harmonis, erat, damai dan tidak ada konflik maupun perpecahan antara orang lah (beragama) dengan orang lum (pemeluk kepercayaan) khususnya di Dusun Air Abik Desa Gunung Muda Kecamatan Riau Silip dan sekitarnya," harap Ali. 

Sesuai dengan konsep kampung adat ini adalah menciptakan ruang ekosistem berbudaya dan sebagai tempat melestarikan kebudayaan Mapur yang berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat sosial.

"Kita tidak menginginkan kampung adat ini menjadi sepi dan hanya menjadi monumental yang tidak ada roh atau ghirohnya, tapi kita ingin dengan adanya fasilitas kampung adat yang terdiri dari 7 bangunan (Memarong) yang terdiri dari 4 penginapan tradisional, galery kerajinan masyarakat, museum dan gerdu (balai) adat ini dapat menjadi aset pariwisata yang menyumbang pendapatan ekonomi masyarakat maupun daerah," tambahnya.

BACA JUGA:Karyawan PT Timah Tbk Bersama Pemuda Dusun Terabik Gotong Royong Dirikan Tiang Gawang

Ali juga mengapresiasi kepada semua pihak yang selama ini telah mendukung pengembangan sektor budaya dan kepariwisataan yang ada di Kampung Adat Gebong Memarong ini, khususnya kepada yayasan Gebong Memarong yang telah menyediakan paket wisata pendidikan buluh perindu maupun bubung 7. Yang mana, di tahun 2023 berhasil meningkatkan jumlah kunjungan wisata di Kampung Gebong Memarong mencapai 2 ribu pengunjung. Peningkatan ini cukup signifikan dari tahun- tahun sebelumnya.

Ia berharap juga kepada pihak Pemerintah Provinsi Bangka Belitung maupun Pemerintah Kabupaten Bangka dapat ikut lebih mensupport dan memanfaatkan potensi khas unik Kampung Gebong Memarong yang dapat meningkatkan bagi kesejahteraan masyarakat dan Pendapatan Asli Daerah(PAD).

"Harapan kami pihak pemerintah dapat bisa berkolaborasi dengan LAM Adat Bangka Mapur, Yaysan Gebong Memarong Mapur dan Pokdarwis guna mengembangkan pariwisata berbasis budaya di Dusun Air Abik," harap pria yang juga merupakan Pamong Budaya di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini.

BACA JUGA:Eksplor Kearifan Lokal Suku Lom, Team Based Project Etnobiologi Sambangi Gebong Memarong

Tokoh Kampung Adat Mapor, Asih Harmoko juga sempat mengajak penulis ini berkeliling mengenal lebih dekat. Sembari itu, Asih juga bercerita tentang konsep bangunan-bangunan yang ada di Kampung Gedong Memarong yang kesemua sudut dan ornamennya juga harus disesuaikan dengan petuah adat dan mitologi Bubung 7 yang dipercaya warga secara turun temurun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: