Syahdunya Bukber dan Sholat Maghrib Berjamaah Perdana di Kampung Adat Gebong Memarong Berusia Ratusan Tahun

Syahdunya Bukber dan Sholat Maghrib Berjamaah Perdana di Kampung Adat Gebong Memarong Berusia Ratusan Tahun

Salat Magrib berjamaah di Gebong Memarong. --Foto: ist

"Jadi kesemua bangunan ini harus menyesuaikan dengan ajaran adat.Hanya saja ada beberapa fasilitas semi modern yang boleh ditambah, misalnya fasilitas kamar mandi, karena biar bagaimanapun disini kita juga ikut menjual paket wisata ke pengunjung dari luar daerah, domestik maupun luar negeri.Apalagi daerah kita ini juga terkenal dengan Ritual Adat Nujuh Jerami yang memang wajib dilaksanakan setiap tahunya," kata Asih.

Pria bergaya rambut plontos ini juga mengakui bahwa saat ini pengelolaan kampung adat ini memang terus ditingkatkan lebih baik dari masa-masa sebelumnya. Hasilnya juga cukup berdampak meningkatkan jumlah kunjungan tamu termasuk yang menginap dan menikmati paket wisata yang tersedia.Untuk paket kuliner disini juga menyediakan makanan khas Kampung Adat Gebong Memarong Air Abik seperti ikan seluang, uyep dan lainnya.

"Apalagi kalau sudah mendekati pelaksanaan ritual adat nujuh jerami biasanya juga lebih rame.Untuk biaya menginap Rp.250.000 per malam/ gebong, tapi di luar biaya pemesananan paket menu makanan. Dan untuk oleh-oleh pulang ke rumah, kami juga menyediakan berbagai produk khas Kampung Adat Gebong Memarong yang tersedia di rumah galery," ujar Asih.

BACA JUGA:PT Timah Tbk Latih Komunitas Adat Mapur Menjadi Local Guide di Desa Adat Gebong Memarong

Ia berharap ke depan untuk pengembangan ekonomi dan kepariwisataan yang ada di wilayahnya ini makin kompak dan terperhatikan serta disupport termasuk oleh pemerintah daerah maupun nasional dan staekholder terkait lainnya.

Kepala Bidang Perencanaan dan Monitoring PT. Timah Bangka Belitung, Denny Andriana yang juga hadir di acara berbuka puasa ini, menyebut bahwa Kampung Adat Gebong Memarong ini merupakan milik bersama dan salah satu aset bangsa yang harus terus dilestarikan. Ke depan tentu PT.Timah sebagai salah satu perusahaan tambang terbesar milik BUMN yang ada di Babel ini akan siap mensupport, bahkan juga sudah mempunyai program rencana kerja pelestarian budaya 2024. "Sehingga mungkin bentuk kelanjutan kerjasama ini akan kita tuang dalam MoU," ujar Berry.

BACA JUGA:PT Timah Tbk Membangun Kampung Adat Gebong Memarong dan Berkolaborasi Melestarikan Kearifan Lokal Masyarakat

Denny juga mengaku memohon dukungan dan doa bagi perusahaan PT.Timah Tbk agar dapat berkembang dan tumbuh makin maju, supaya ke depan perusahaan ini dapat terus memberikan kontribusi khususnya dalam upaya pelestarian budaya secara berkelanjutan khususnya di Babel demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui sektor kunjungan wistawan.

Abok Gedoi selaku Ketua Adat di Kampung Adat Gebong Memarong Air Abik ini juga menambahkan bahwa untuk pelaksanaan ritual adat Nujuh Jerami tahun 2024, kemungkinan akan jatuh di minggu ketiga bulan April 2024 besok atau tepatnya sekitar di 21 April 2024. 

"Nujuh Jerami ini merupakan ritual adat yang tak bisa ditawar-tawar dan wajib dilaksanakan di kampung ini baik dengan rangkaian syukuran meriah maupun sederhana apa adanya. Karena sudah wajib pula bagi seseorang menjaga peradaban adat budaya dari leluhurnya supaya tidak mudah terperangkap atau terpengaruh dari budaya luar yang dapat menghilangkan identitas asal usulnya," tegas Atok Gedoi.(*)

BACA JUGA:Direktur Hak Cipta dan Desain Industri Kemenkumham Kunjungi Kampung Adat “Gebong Memarong”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: