Eksplor Kearifan Lokal Suku Lom, Team Based Project Etnobiologi Sambangi Gebong Memarong

Eksplor Kearifan Lokal Suku Lom, Team Based Project Etnobiologi Sambangi Gebong Memarong

Kunjungan Project Etnologi Mahasiswa UBB ke Kampung Adat Suku Lom.--Ist

BABELPOS.ID, RIAU SILIP - Team Based Project mata kuliah Etnobiologi, Jurusan Biologi Universitas Bangka Belitung (UBB) melakukan kunjungan ke Kampung Adat Gebong Memarong, Dusun Air Abik, Kabupaten Bangka dengan mengusung tema “Inventarisasi, Eksplorasi dan Identifikasi Biodiversitas dalam Kearifan Lokal Pangan, Obat-obatan, Kesenian dan Kebudayaan Suku Lom”.

Kegiatan ini didampingi langsung oleh dosen pengampu mata kuliah Etnobiologi yaitu Robika, S.Si., M.Si. dan Monica Kharisma Swandi, S.Si., M.Si. serta lima asisten dosen. 

Diketahui, Kampung Adat Gebong Memarong merupakan salah satu kampung adat yang masih mempertahankan tradisi dan budaya lokal yang khas. 

Memarong sendiri merupakan rumah peninggalan leluhur suku Lom yang saat ini sudah tidak ada lagi. Namun, para lembaga adat setempat membangun kembali Rumah Memarong untuk mempertahankan dan memperkenalkan warisan budaya tersebut kepada generasi mendatang, sehingga dibentuklah Kampung Adat Gebong Memarong. 

BACA JUGA:Bantu Masyarakat, Mahasiswa Teknik Mesin UBB Hasilkan 7 Alat Ini

BACA JUGA:Cerita Mahasiswa Magang UBB: Terima Kasih Arsari Tambang

Dosen Pengampu Makul Etnobiologi, Monica Kharisma Swandi mengatakan kunjungan tersebut bertujuan untuk mengeksplorasi pengetahuan mengenai pangan, obat-obatan, kesenian dan kebudayaan lokal Suku Lom. 

"Dalam kunjungan tersebut para mahasiswa melakukan observasi langsung dan wawancara terhadap 5 orang informan yang merupakan tetua dan tokoh adat setempat terkait biodiversitas dalam kearifan lokal yang terdapat di Suku Lom," ujar Monica, Kamis (30/11/2023).

Monica menuturkan bahwa dari hasil wawancara yang telah dilakukan, masyarakat suku Lom memiliki tiga tradisi upacara kebudayaan seperti Nujuh Jerami sebagai ungkapan syukur atas keberhasilan panen, memintak tanah setapak miring dan nambek untuk penunujuk jalan ke surga (nunjok ke surge). 

BACA JUGA:Libatkan 200 Mahasiswa, Kelas Case Method MK Genetika Biologi UBB Sukses Digelar

BACA JUGA:Pengabdian Masyarakat, Dosen UBB Beri Wawasan Pemantapan Nilai Kebangsaan Bagi Siswa SMAN 1 Bakam

Tradisi ini telah dilakukan secara turun-temurun hingga saat ini serta terdapat beragam makanan tradisional baik berupa kue tradisional, makanan fermentasi, maupun buah hutan yang dikonsumsi sehari-hari.

Selain itu, masyarakat suku Lom juga memanfaatkan jamur-jamuran sebagai makanan sehari-hari seperti kulat ati, kulat tiong, kulit rias, kulat mengukus dan kulat kabell. 

"Kebanyakan tumbuhan yang digunakan sebagai makanan didapatkan suku Lom dari hasil budidaya kecuali umput nibung yang didapatkan dari hutan liar, sedangkan kebanyakan hewan yang digunakan sebagai makanan didapatkan suku Lom dari hasil belapun (berburu)," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: