Depati Amir Kirim Durian ke Komandan Belanda, Tapi Perundingan Gagal!

Depati Amir Kirim Durian ke Komandan Belanda, Tapi Perundingan Gagal!

Akhmad Elvian Ketika Berziarah ke Makam Pahlawan Nasional Asal Babel, Depati Amir, di Batu Kadera, Air Mata, Kupang.-screnshoot -

BABELPOS.ID.- Salah satu kebiasaan unik dan baik warga di Pulau Bangka terkait musim buah Durian adalah, membagikan hasil panen Durian kepada orang lain sebagai wujud rasa syukur.  

''Bahkan jika kita datang berkunjung ke kelekak Durian, kita akan dipersilakan menikmati buah Durian sepuasnya,'' ujar Sejarahwan Bangka Belitung (Babel), Akhmad Elvian kepada Babel Pos.

Dikatakan, pada Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), juga tercatat Pemberian Durian sebagai hadiah, yang dilakukan Depati Amir kepada Lettu Dekker pada saat sebelum mereka melakukan perundingan di Kampung Layang pada Tanggal 4 Agustus 1850. 

''Depati Amir memberikan beberapa butir Durian dan beberapa ekor Ayam kepada Dekker sebagai Hadiah. 

BACA JUGA: Racun Kuno itu Jadi Kekuatan Pasukan Depati Amir Melawan Belanda (2)

Pemberian Durian dan Ayam oleh Depati Amir kepada Dekker menunjukkan maksud baiknya datang ke Kampung Layang memang untuk berunding, bukan seperti halnya pihak Belanda yang ingin menjadikan perundingan sebagai upaya untuk menangkap Depati Amir beserta pengikut setianya. Tampaknya perundingan dilakukan pada saat musim Durian,'' ujar Sejahrahwan yang sekarang masih menjabat sebagai Sekwan Kota Pangkalpinang itu.

Buah Durian  di Pulau Bangka memang sangat terkenal serta sangat disukai banyak orang termasuk oleh orang Belanda. Tidak dijelaskan jenis Durian apa yang diberikan Amir kepada Lettu Dekker apakah Durian Tembaga, Durian Sijantung, Durian Segentar Bumi atau durian Cumasi yang terkenal atau Durian Cempurak yang namanya menjadi Toponimi satu kampung lama di Pulau Bangka.

Terkait perundingan antara Amir dengan komandan detasemen militer Layang, Lettu Dekker dapat diketahui secara lebih jelas dari surat Inspektur Pengawasan Zending di pulau Bangka kepada Gubernur Jenderal, Layang tertanggal 16-8-1850 No. La R (Rahasia) (ANRI geh. Bt 17-91850 Nomor 1). 

''Melanjutkan laporan saya tanggal 3 September 1850, Nomor La R (rahasia), saya kabarkan kepada anda yang terhormat, bahwa saya pada petang ini Tanggal 4 September 1850, mendapat pemberitahuan dari komandan detasemen Letnan Dekker, bahwa Letnan Dekker telah bertemu dengan Amir dan Amir mohon pada saya untuk datang ke Layang, Amir akan melakukan perundingan kepada pemerintah tapi tidak ada tempat lain, Ia hanya berani datang ke Layang. Sepucuk surat datang dari mayor Cina menunjukkan kepada saya dan seorang duta, bahwa surat memberitahukan kepada saya nampaknya Amir sepanjang waktu memang di Blinju, tapi sekarang Ia masih enggan untuk mengulangi datang ke Pangkalpinang, Ia masih sangat yakin, Ia curiga dan sangat khawatir.'

BACA JUGA:Sengitnya Perlawanan Depati Amir Hingga Kepalanya Dihargai Belanda 1000 dolar perak Spanyol 

'Di sisi lain saya mendapat sepucuk surat dari Letnan Dekker kepada saya sekali lagi, Amir mohon untuk datang kemari (Layang). Letnan Dekker memberi tahu kepada saya atas kedatangan saya itu, bahwa Amir bersedia menjelaskan, untuk itu Ia akan diantar hanya dengan prajurit, mengantarkan Amir kepada saya di rumah Cina yang akan saya datangi, prajurit Amir sekitar 300 orang diperkuat dengan persenjataan lengkap. 

Kemauannya untuk datang ke Layang, tak dapat dijelaskan, sedang kekuatan tentara di Layang ada 35 Serdadu, ada 3 Serdadu Eropa, beberapa sakit karena demam, sementara itu tangsi di Layang terdiri dari tempat yang kecil, sedang Amir yang ada di sekitar wilayah itu dengan pengikutnya sekitar 300 orang jumlahnya 40 orang bersenjata, 160 dilengkapi senapan siap pakai. 

Letnan Dekker Komandan Detasemen di Layang, mulai mengadakan pertemuan dengan Amir, pembicaraan dilakukan dengan baik dan menyenangkan. Opsir itu telah beberapa hari yang lalu, pergi ke Amir tanpa bersenjata, di suatu rumah di kampung Layang, ditunggu 5 tentara bersenapan sangat bagus, Amir telah menunggu kedatangan Letnan Dekker, alasan sederhana saya akan datang ke Layang karena Amir hanya berani muncul di Layang, dan Ia percaya kepada Letnan Dekker, dan opsir itu telah biarkan kampung itu kosong, lainnya telah dibakar, Amir jelaskan kepada tuan Dekker, bahwa dirinya tak pernah akan biarkan dirinya bersedih, karena itu ia kirim hadiah Durian dan Ayam dengan tempat pengambilan pada jarak jauh, Ia coba menunjukkan persahabatan, tak lama kemudian setelah kedatangan saya di Layang, tuan Dekker diterima seperti itu setelah mendapat hadiah dari Amir. 

BACA JUGA:Roesin, Pejuang Sakti Pengikut Depati Amir. Dirantai dan Terbuang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: