Wanita Menopause Tak Boleh Minum Air Jahe?

Wanita Menopause Tak Boleh Minum Air Jahe?

Ilustrasi --Ist

BABELPOS.ID - Air jahe ternyata kurang baik bagi wanita menopause. Menurut Dokter spesialis obstetri dan ginekologi dr Ni Komang Yeni Dhana Sari, Sp.OG, wanita menopause yang rutin meminum air jahe bisa semakin memperburuk gejala semburan panas atau hot flashes.

"Boleh saja sekali-sekali apalagi musim hujan (minum air jahe), tapi kalau kita rutinkan, hot flashes itu lebih terasa lagi. Jadi lebih makin bikin uring-uringan," kata dia di Jakarta, Kamis (30/11).

Yeni juga mengingatkan para wanita menopause untuk menghindari minuman beralkohol, rokok dan membatasi asupan kafein.

"Apalagi kafein, makin berdebar-debar padahal sudah terjadi peningkatan karena suhu meningkat, nadi meningkat jadi rasanya lebih berdebar-debar. Kafein juga perlu dihindari," ujar dia.

BACA JUGA:Haruskah Berhenti Makan Telur Saat Kolesterol Tinggi?

BACA JUGA:Kurang Tidur, Olahraga 20 Menit Untuk Kuatkan Otak

Dijelaskannya, gejala menopause tak semata semburan panas, tetapi juga bisa meliputi siklus menstruasi yang tidak seperti biasa, vagina kering, demam, keringat pada malam hari dan gangguan tidur, payudara terasa nyeri, serta tekanan darah, kolesterol dan gula darah meningkat.

"Pakaian mesti lebih longgar, menyerap keringat, tidak terlalu tebal, kecuali kedinginan," kata Yeni.

Menopause merupakan proses biologis yang terjadi pada semua perempuan. Menurut Yeni, penerimaan atas kondisi ini merupakan hal paling penting untuk para wanita.

BACA JUGA:Apakah Pasien Diabetes Boleh Konsumsi Gula?

BACA JUGA:Ini Persiapan Pasien Diabetes Sebelum Latihan Fisik

Dia menyarankan para wanita menopause tetap menerapkan gaya hidup sehat termasuk menghindari asupan karbohidrat dan gula berlebihan demi mencegah terjadinya peningkatan berat badan. Olahraga rutin dan istirahat cukup juga menjadi bagian gaya hidup sehat yang disarankan.

Yeni menambahkan seorang wanita dapat mengalami perubahan bentuk tubuh dan gangguan kesehatan umum serta penurunan hormon estrogen selama menopause sehingga dapat meningkatkan risiko dari beberapa penyakit. Menurut dia, bahaya terbesar yang dihadapi para wanita setelah menopause yakni penyakit jantung.

"Alasan utamanya karena salah satu tugas estrogen adalah membantu menjaga pembuluh darah tetap fleksibel, sehingga berkontraksi dan melebar untuk mengakomodasi aliran darah. Begitu estrogen berkurang saat menopause, fungsi ini pun akan menurun,” jelas Yeni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: antara