Upaya Pelestarian Varietas Padi Lokal Menuju Pertanian Berkelanjutan

Syarli Nopriansyah--Ist
Perlindungan varietas lokal padi ladang dilaksanakan selain untuk menjaga kelestarian plasma nutfah lokal juga untuk pemenuhan kebutuhan pangan, akibat dari pertambahan penduduk, keterbatasan lahan, maraknya benih unggul baru, perkembangan teknologi dan manajemen usaha tani sehingga perlindungan varietas lokal padi ladang menjadi perhatian serius Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Bangka. Kerjasama ini tentunya perlu disambut dengan gerak cepat dikarenakan upaya yang ditempuh Pemkab Bangka ini merupakan upaya yang telah di nanti-nanti oleh petani kita khususnya petani padi.
Keberlanjutan varietas padi ladang lokal, tidak dapat dipisahkan dengan dimensi ekonomi, dimensi lingkungan dan dimensi sosial. Nilai beras padi lokal ditengah masyarakat masih tinggi dengan harganya yang relatif paling mahal, (Nurnayetti dan Atman, 2013). Aspek ekonomi dapat berkelanjutan bila produksi pertaniannya mampu mencukupi kebutuhan dan memberikan pendapatan yang cukup bagi petani. Penggunaan varietas padi ladang lokal juga dianggap lebih mampu beradaptasi dengan lingkungan asalnya sehingga dapat menekan penggunaan pestisida serta responsive terhadap pupuk lebih maksimal. Kemudian dari segi serangan hama penyakit lebih tahan dibandingkan dengan varietas baru. Di era saat ini, pola hidup sehat telah menjadi trend baru di masyarakat sehingga penggunaan beras yang baru dipanen petani menjadi pilihan masyarakat mengingat kesadaran masyarakat akan kesehatan semakin meningkat.
Kerjasama dengan dua lembaga besar kementerian pertanian ini diharapkan dapat membuat impian menjadi kenyataan bahwa Kabupaten Bangka akan memiliki varietas padi ladang lokal yang berasal dari Bangka yang dapat di lepas. Proses pelepasan ini telah dimulai dari adanya perjanjian Kerjasama antara BSIP Sukamandi dengan Dinas Pangan dan Pertanian. Pada tahun ini berbagai pengujian sudah mulai dilaksanakan diantaranya adalah uji Kemurnian.
Kerjasama ini juga tentunya akan memberikan dampak bahwa akan lahirnya penangkar-penangkar baru terutama penangkar untuk benih padi ladang. Dampak lain yang akan terlihat adalah akan banyaknya tumbuh petani-petani padi yang baru dikarenakan akan terjaminnya ketersediaan benih dan keseragaman benih yang ada tentunya juga akan meningkatkan hasil baik dari segi kuantitas yaitu produksi dan kualitas yaitu mutu dari beras lokal itu sendiri.
BACA JUGA:SDM Pendidikan dan Tantangan Globalisasi Masa Depan
BACA JUGA:Pentingnya Sumber Daya Manusia dalam Pengembangan Organisasi di Era Digitalisasi
Ini tentunya juga akan membuka peluang bagi pelaku-pelaku usaha lokal sebagai offtaker untuk memulai usaha agribisnis pada komoditi yang sangat strategis yaitu beras, tentunya peluang ini pun secara tidak langsung akan membantu proses distribusi pasar dan akan menjadi nilai tambah dan penyemangat bagi petani padi ladang kita untuk tetap bertanam dan melestarikan plasma nutfah pemberian dari leluhurnya.
Dinas Pangan Dan Pertanian Kabupaten Bangka akan terus berupaya mengimplementasikan konsep pertanian berkelanjutan dengan tujuan menghilangkan kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan gizi yang baik dengan menggandakan produktivitas padi ladang lokal sehingga pendapatan dan kesejahteraan petani dan keluarga dapat tercapai secara maksimal.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: