Lahan Plasma Desa Digarap PT FAL, Warga Desa Mendo Minta Aktivitas Alat Berat Disetop

Warga Desa Mendo kecamatan Mendo Barat kabupaten Bangka saat mendatangi lokasi lahan plasma desa yang diduga digarap secara ilegal oleh PT FAL, Sabtu (13/8/2022).-FOTO: Agus Putra-babelpos.id-
BACA JUGA: ES Ngaku Curi Motor Buat Istri dan Adik
Yunus yang juga selaku pengurus Badan Usaha Milik Desa (BumDes) ini mengatakan, klaim yang dilakukan oleh pihak PT FAL atas lahan tersebut jelas tidak mendasar karena pihak perusahaan tidak mengantongi izin resmi. Izin tersebut, katanya, dimiliki oleh pihak PT SAML.
BACA JUGA: Gubuk Dihuni Seorang ODGJ, Dilahap Sijago Merah
“Awalnya oknum-oknum ini bilang lahan tersebut Pak Joni Abun (Pihak PT FAL) yang beli pada 2018 lalu, namun setelahnya mereka bilang itu yang kelola kelompok tani, sementara kelompok tani pun gak jelas, karena orang-orang di dalamnya bukan warga Desa Mendo.
BACA JUGA: Pembunuh Warga Belitung di Purworejo Diringkus
Dan akhir-akhir ini mereka klaim lagi bahwa itu dikelola kelompok tani dengan direkturnya Pak Mayjen Mindarto yang sudah pensiun.
BACA JUGA: Ini Kronologi Pembunuhan warga Belitung di Purworejo
Jadi mereka ini sudah membohongi masyarakat luar biasa. Makanya kedatangan kami ini untuk menancap plang bahwa lahan ini adalah plasma warga Desa Mendo,” tegas Yunus.
BACA JUGA: Setelah 3 Bulan RD Jadi PJ Gubernur Babel, Lihat Apa Hasilnya?
Dikatakan Yunus, sikap yang ditunjukkan warga Desa Mendo ini bukan untuk membela pihak PT SAML. Namun pihaknya hanya menuntut hak yang semestinya memang harus diterima warga desa.
BACA JUGA: PIP Belo Laut Beroperasi Hingga Malam Hari
Hanya saja, dirinya tidak menampik jika keberadaan PT SAML sudah memberikan kontribusi positif bagi perekonomian warga Desa Mendo.
“Karena selama lahan ini dikelola PT SAML, plasmanya jelas, konpensasinya pun juga jelas untuk warga. Dan perlu diketahui, 90 persen pekerja PT SAML ini adalah warga Desa Mendo, padahal sebelumnya hanya diminta 80 persen saja,” kata Yunus.
Senada dengan Yunus, warga Desa Mendo lainnya, Maskur menambahkan, lahan plasma warga tersebut dijual oleh oknum-oknum desa tanpa legalitas.
Pihaknya, katanya, bisa saja melaporkan hal tersebut kepada pihak kepolisian, namun warga Desa Mendo masih memiliki hati nurani mengingat sebagian oknum tersebut juga warga Desa Mendo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: