Keterampilan Esensial Seorang Akuntan agar Sukses di Era Digital

Keterampilan Esensial Seorang Akuntan agar Sukses di Era Digital

Ulfa, M.Ak.--Foto: ist

Oleh Ulfa, M.Ak.

Dosen Akuntansi Universitas Bangka Belitung 

___________________________________________

Di era digital ini, batas antara akuntansi dan teknologi semakin kabur sehingga banyak sekali pekerjaan yang sebelumnya dikerjakan oleh manusia tergantikan oleh teknologi. Tidak mengherankan jika banyak organisasi mencari sumber daya manusia yang tidak hanya memiliki keterampilan teknis. Saat ini, tugas seorang akuntan tidak hanya berfokus pada pencatatan dan pelaporan keuangan saja. 

Sejak revolusi industri yang terjadi di Inggris sampai sekarang, dunia ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang. Hal ini yang menjadi salah satu tantangan terbesar kita, karena selain bersaing dengan manusia kita juga bersaing dengan teknologi.

World Economic Forum (2020) memperkirakan bahwa tahun 2025, sekitar 85 juta pekerjaan akan tergeser karena adanya pembagian kerja antara manusia dan mesin. Perkembangan akal dan pemikiran manusia terus melahirkan pengembangan teknologi baru.

Maka yang harus dilakukan seorang Akuntan pada saat ini adalah memperkuat keahlian (mastering skills), membuka wawasan (opening mind), dan menanamkan nilai dan etika yang kuat (instilling values & ethics) untuk bisa bertahan pada perubahan dan terus memberikan kontribusi terhadap peradaban.

BACA JUGA:Pemanfaatan IPAH Sebagai Solusi Kekurangan Air Bersih di Desa Saing

BACA JUGA:DEMOKRASI SERUMPUN SEBALAI

Perkembangan teknologi, seperti kecerdasan buatan (AI), analisis data besar, dan otomatisasi telah mengubah lanskap akuntansi. Akuntan yang ingin tetap relevan dan sukses di lingkungan yang terus berkembang ini perlu mengambangkan berbagai keterampilan.

Menurut Ross Chapman (2018) menjelaskan setidaknya ada enam skill yang harus dimiliki oleh akuntan agar tetap mampu bersaing yaitu: kecerdasan emosional, communication skill, kejujuran dan integritas, leadership, fleksibilitas dan tech-savviness (melek teknologi). 

Akuntan di profesi strategis yang memerlukan long range vision tidak hanya andal dengan data dari masa lampau namun juga memiliki pandangan jauh ke depan. Perubahan peran Akuntan ke depan di antaranya providing insights from data, becoming an advisor, partnering with technology, and expanding into new areas. Munculnya big data dan data analysis membuat separuh pekerjaan akuntan dapat dilakukan dengan teknologi.

Hadirnya software penjurnalan otomatis menyebabkan pekerjaan akuntan seperti mencatat transaksi, mengolah transaksi, dan menata laporan keuangan dapat tergantikan oleh teknologi. Proses  pencatatan dan pembuatan laporan  keuangan kini dapat dilakukan secara otomatis dengan baik karena tidak ada kemungkinan human error.

Dengan segala kemudahan teknologi  yang  berkembang dalam profesi akuntan,  seorang akuntan harus dapat menguasai  dan mengendalikan teknologi. Berbagai softskill perlu dimiliki oleh para akuntan  supaya profesi akuntan tidak tergeser oleh digitalisasi ekonomi. Secara khusus, pengetahuan akuntan ditujukan sebagai elemen penting yang tidak  dapat  digantikan  dengan  mengandalkan  sepenuhnya  pada  analisis  data.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: