Gara-gara Corong dan Piring Sendok, RDP KNPI dengan DPRD Bangka Panas, Akhirnya...

Gara-gara Corong dan Piring Sendok, RDP KNPI dengan DPRD Bangka Panas, Akhirnya...

RDP KNPI dengan DPRD Bangka.--Tri

BABELPOS.ID, SUNGAILIAT - Rapat dengar pendapat (RDP) antara KNPI Kabupaten Bangka dengan DPRD Bangka diwarnai ketegangan. RDP ini dipicu perang pernyataan beberapa waktu lalu di media massa antara Wakil Ketua DPRD Bangka Taufik Koriyanto dengan KNPI Bangka atas persoalan perlengkapan rumah tangga rumah dinas Bupati Bangka. 

Pantauan Babel Pos, RDP pada Senin (13/11) berlangsung di ruang rapat paripurna DPRD Bangka yang ikut dihadiri sejumlah OKP dan anggota DPRD Bangka. Sebelumnya permohonan RDP dilayangkan KNPI Bangka yang secara spesifik meminta dihadirkannya Taufik Koriyanto. 

Ketua KNPI Bangka, Adi Putra mengatakan ada beberapa statemen Taufik Koriyanto yang merupakan politisi Gerindra itu dinilai menyinggung KNPI sebagai sebuah organisasi. 

"Kami mengecam statmen bapak Taufik yang menyinggung KNPI jadi corong negatif. Itu yang ingin kami tanyakan, "corong negatif" itu tolak ukurnya apa. Kalau kritiknya pribadi tidak masalah tetapi ketika kritiknya ke KNPI ini organisasi ini para senior dan OKP jadi tersinggung," kata Adi Putra. 

BACA JUGA:Pemkab Bangka Ajak KNPI Perkuat Sinergi

BACA JUGA:DPRD Bangka Ajak Refleksi HUT ke-78 RI, Momentum Membangun Bangsa

Pernyataan tersebut menurut Adi Putra sempat disampaikan Taufik yang usai KNPI menanggapi sorotan Taufik atas hilangnya sejumlah perlengkapan rumah tangga di rumah dinas Bupati Bangka. Sementara menurut Taufik hal itu adalah kapasitas dirinya selalu wakil rakyat yang memiliki fungsi pengawasan. Namun penyebutan KNPI sebagai corong negatif tersebut membuat KNPI terlukai.

"Kami ini diajak diem kami diem, diajak adem kami adem, diajak ribut kami ribut. Yang dibutuhkan kabupaten ini adalah orang orang yang mampu berfikir besar, bukan omong besar," tegas Adi Putra. 

Taufik Koriyanto sendiri sempat melakukan penjelasan atas pernyataan yang disampaikannya tersebut. Taufik menyatakan ia juga mengkritisi pernyataan Ketua KNPI Bangka Adi Putra soal dewan jangan hanya mengurusi "piring sendok". Piring sendok yang disebutkan tidak sesuai dengan maksud yang ia sampaikan terkait hilangnya peralatan di rumah dinas bupati. 

"Polemik muncul dari hilangnya peralatan rumah tangga yang dibeli dari APBD, ini ranahnya anggota DPRD untuk fungsi pengawasan sehingga muncullah statmen saya. Statemen saya bukan persoalan sendok dan piring bekas," ujar Taufik. 

BACA JUGA:Sarana Konsultasi Hukum, DPRD Bangka Jalin Kerjasama dengan Kejari Bangka

BACA JUGA:Banyak Manfaat Bagi Indonesia, DPRD Bangka Dukung KTT G20

Namun ia tegaskan lebih kepada hilangnya peralatan di rumah dinas bupati yang terjadi selepas bupati habis masa jabatan. Masalah ini diharap tak lagi terjadi pada waktu mendatang ketika bupati meninggalkan rumah dinas. Ia juga menyoroti fantastisnya harga barang-barang yang dibeli untuk rumah dinas Bupati Bangka seperti horden senilai Rp300 juta, televisi 90 juta dan beberapa peralatan yang mahal lainnya. 

"Kita berharap besok besok barang barang itu tidak hilang misalkan Pak Hendra jadi bupati," tegasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: