Ditetapkan Menjadi Ketua ASEAN Tahun 2023, Indonesia Memilih Tema "ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”

Ditetapkan Menjadi Ketua ASEAN Tahun 2023, Indonesia Memilih Tema

Ist/Dokumentasi Diskominfo Babel--

BABELPOS.ID, ID,  ASIA TENGGARA memang memiliki potensi luar biasa dalam berbagai sektor, dengan segala keunikannya membuat negara-negara yang tergabung dalam wadah The Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) terus mengembangkan negaranya agar bisa bersaing secara global, terutama dalam bidang ekonomi. Indonesia, yang merupakan salah satu dari 10 anggota resmi ASEAN, ditetapkan menjadi Ketua ASEAN Tahun 2023. Dalam hal ini, Indonesia memilih tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”, yang mana ini terbagi menjadi dua pilar besar, yakni : *“ASEAN Matters”* dan *“Epicentrum of Growth”*.

BACA JUGA:Daftar CPNS dan PPPK, Pelamar Kembali Keluhkan e-Meterai. Baca Lagi Caranya

*ASEAN Matters* menggambarkan upaya dari Indonesia yang ingin menjadikan ASEAN tetap relevan, atau mempersiapkan ASEAN agar terus mampu menghadapi berbagai tantangan, sekaligus menjadi motor stabilitas dan perdamaian kawasan. Dimana, pilar ini memiliki tiga elemen penting, diantaranya penguatan terhadap kapasitas dan efektivitas ASEAN, persatuan ASEAN, dan sentralitas ASEAN. 

BACA JUGA: Sinergi Mistis dan Manual di Tragedi Terkaman Buaya Bocah Tanah Merah

*Epicentrum of Growth* merujuk pada fokus Indonesia yang terus memperkuat kerja sama konkret, dan menggelar berbagai kerja sama. Hal ini bertujuan agar negara-negara di Asia Tenggara dapat terus menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang berpotensi lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi dunia. Dalam pilar “Epicentrum of Growth”, ada empat elemen penting yang terus didorong. Mulai dari arsitektur kesehatan, ketahanan energi, ketahanan pangan, dan stabilitas keuangan.

BACA JUGA: Karakter Melayu di Politik Indonesia?

Pemilihan tema ini sendiri diusung berdasarkan data yang menunjukkan bahwa dalam satu dekade terakhir, rata-rata pertumbuhan tahunan ASEAN mencapai 3,98%, yang mana hal ini di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi global sebesar yakni 2,6%. Proyeksi pertumbuhan di kawasan ASEAN pada tahun 2022 sebesar 5,1%. Ini adalah tren positif yang ingin dipertahankan oleh Keketuaan Indonesia. Selain itu, diharapkan asumsi ekonomi makro ASEAN dapat diwujudkan melalui kemakmuran, yang dapat dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat ASEAN.

BACA JUGA:Kala Batik Cual Babel Melenggang di Catwalk Istana Berbatik

Untuk itu, Indonesia sebagai ketua ingin memperkuat pemulihan ekonomi dan menjadikan Asia Tenggara sebagai mesin pertumbuhan dunia yang berkelanjutan. Indonesia akan berperan penting dalam pengelolaan kerja sama ASEAN sebagai ekonomi terbesar ke - 5 di dunia dengan nilai 3,3 triliun USD, yang juga melibatkan ekonomi mitra ASEAN senilai 84,6 triliun USD (2021).

BACA JUGA:Terapkan Kaidah Penambangan yang Baik, PT Timah Tbk Boyong 9 Penghargaan GMP Award 2023 dari Kementerian ESDM

Pada bulan Maret dan Juni Tahun 2023, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Kep. Babel) dipercaya menjadi salah satu tuan rumah dari terselenggaranya event ASEAN ini. Melalui kegiatan tersebut, menjadikan provinsi kepulauan ini berkomitmen penuh untuk mendukung Indonesia dalam menjadikan Kawasan Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan atau episentrum pertumbuhan. Hal ini dikemukakan oleh Oyon Rio Ricardo, S.E selaku Kepala Bidang (Kabid) Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Kep. Babel. Dimana Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Kep. Babel telah diselaraskan dengan empat elemen dalam pilar *Epicentrum of Growth*.

BACA JUGA:Rayakan Harpelnas 2023, Honda Babel Gelar Seminar Safety Riding Bersama Politeknik Belitung

“Saat ini Kep. Babel, sesuai dengan Inmendagri No. 70 Tahun 2021, untuk daerah yang Kepala Daerahnya berakhir masa jabatannya di tahun 2022, maka diwajibkan menyusun RPD sebagai pengganti RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah). Mengingat ketika menyusun RPD terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan seperti isu-isu strategis yang sedang berkembang maupun hal yang berkaitan dengan kebijakan nasional. Jadi, tentunya dokumen RPD disusun sejalan/in line dengan kebijakan nasional yang di dalamnya terkandung empat elemen *Epicentrum of Growth*,” ujar Oyon.

BACA JUGA:Kalahkan Liverpool, Tapi Hotspur Ngaku Kesulitan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: