Karakter Melayu di Politik Indonesia?
Syahril Sahidir--
UNTUK Pemilihan Presiden/Wakil Presiden tahun 2024 mendatang, hingga saat ini baru diperkirakan ada 3 pasang.
---------------------
KALAULAH nanti memang akan terjadi 3 pasang itu, baru kali inilah kandidatnya dalam posisi 2 'bersisian', 1 di 'seberang'. Sementara, biasanya hanya ada 1 sisi (pemerintah), yang lain adalah opo-sisi.
Pilpres tahun 2004 misalnya, kandidat saat itu sampai 5 pasang calon. Masing-masing 1) Wiranto-Salahuddin Wahid, 2) Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi, 3) Amien Rais-Siswono Yudo Husodo, 4) Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla, 5) Hamzah Haz-Agum Gumelar.
Incumbent pada saat itu adalah Presiden Megawati Soekarno Putri dengan Wakil Presiden Hamzah Haz yang dalam Pemilu sama-sama jadi Kandidat Presiden RI.
Pilpres saat itu dimenangkan SBY-JK.
BACA JUGA: Pilpres, Pilkada dan Pileg = Transaksional?
Pilpres tahun 2009, ada 3 pasang calon. Masing-masing Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono, Megawati-Prabowo Subianto, dan Jusuf Kalla-Wiranto. Disini juga ada 2 incumbent yang masing-masing maju sebagai Capres. Yaitu SBY dan JK yang sebelumnya Presiden dan Wakil Presiden.
Pipres ini dimenangkan SBY-Boediono.
Pilpres 2014 hanya 2 pasang calon. Masing-masing Joko Widodo-Jusuf Kalla, dan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Di sini semua kandidat Capres/Cawapres baru, tanpa incumbent.
Pilpres tahun ini dimenangkan Jokowo Widodo-Jusuf Kalla.
Pilpres 2019 juga hanya 2 pasang calon. Masing-masing Joko Widodo-Ma'ruf Amin, dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Incumbent hanya Joko Widodo.
Pilpres dimenangkan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
BACA JUGA:Anies - Cak Imin, Kalkulasi & Nyali
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: