Minim Literasi, Mahasiswa Berpotensi Terjebak Investasi Bodong
Aisyah Putri Agustini--Ist
Oleh: Aisyah Putri Agustini
Mahasiswa Ekonomi Manajemen Universitas Bangka Belitung
BABELPOS.ID - Perkembangan teknologi yang sangat pesat ini, mudah sekali mendapatkan informasi seputar ekonomi, sosial, budaya dan sebagainya. Informasi yang didapatkan juga bisa berupa informasi negatif atau positif. Saat ini investasi di Pasar Modal semakin diminati oleh masyarakat terutama mahasiswa.
Pj Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengungkapkan, tren investasi yang tumbuh saat ini didominasi oleh generasi milenial dengan total kurang lebih sebanyak 11 ribu investor dengan rentang usia 25-40 tahun.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terdapat 14.402 ribu mahasiswa aktif yang tersebar di seluruh perguruan tinggi yang ada di Provinsi Kepulaun Bangka Belitung. Walaupun jumlah mahasiswa yang tergolong banyak dan tren investasi yang positif ternyata masih banyak pula mahasiswa yang belum sepenuhnya paham dengan peran penting dari investasi yang menyebabkan banyak sekali korban yang berjatuhan karena terjebak investasi bodong.
BACA JUGA:Menunggu Mutasi ASN Pemprov Babel di Tahun Politik
Berdasarkan hasil Survey Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2022, bahwa indeks literasi keuangan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengalami peningkatan sebesar 62,34% dibandingkan dengan tahun 2019 sebesar 35,70%, hal ini bisa disimpulkan bahwa literasi keuangan pada masyarakat mengalami peningkatan yang signifikan.
Literasi Investasi sangat penting untuk keberlangsungan keuangan mahasiswa dengan pemasukan yang ditentukan oleh orang tua masing-masing sehingga mahasiswa harus pintar dalam mengatur keuangannya.
BACA JUGA:Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Pihak Bursa Efek Indonesia (BEI) wilayah Bangka Belitung melakukan berbagai upaya dalam peningkatan jumlah investor dikalangan mahasiswa melalui edukasi serta pembangunan fasilitas berupa galeri investasi disetiap perguruan tinggi. Terdapat 14 galeri invetasi saat ini yang telah di bangun secara digital ataupun online sebagai penunjang edukasi bagi mahasiswa dalam peningkatan minat berivestasi di Pasar Modal.
“Kami memiliki keyakinan bahwa pertumbuhan positif ini akan terus terjadi didorong oleh program-program BEI tahun ini, edukasi dan literasi yang masif dengan sinergi dan kolaborasi kepada pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten yang sudah dilakukan," ungkapnya.
BACA JUGA:Investor Memerlukan Peraturan Baru Dalam Pengungkapan Infomasi Saham
Pembelajaran tentang investasi bukan hanya mempelajari tentang pentingnya investasi tetapi menghindari perilaku fear of missing out yang dimana hal ini adalah sifat rasa takut terhadap trend yang sedang terjadi. Social media influencer adalah salah satu penyebab timbulnya perilaku ini, banyak para Influencer sekarang membagikan informasi tentang investasi dan sering melakukan promosi agar yang menonton menjadi tertarik untuk bergabung, tetapi promosi yang dilakukan terkadang secara berlebihan membuat mahasiswa menjadi tergoda untuk mencoba investasi tersebut tanpa mengakaji lebih dalam karena literasi keuangan dan investasi yang kurang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: