Kalkulasi Pilpres

Kalkulasi Pilpres

Syahril Sahidir--

BACA JUGA:Biduk nan Lalu, Kiambang Bertaut

Catatan yang sangat menarik di sini, bagaimanapun Ganjar Pranowo adalah Capres-nya partai pemerintahan sekarang, sementara Prabowo Subianto adalah Capres dari partai yang juga masuk di pemerintahan sekarang juga.  Lalu, Anies --meski diusung partai Nasdem yang masuk di pemerintahan sekarang juga-- namun dialah satu-satunya Capres yang berada di posisi 'penyeimbang', atau istilah halusnya Anies Baswedan aadalah satu-sanya Capres yang berada di seberang.  Dan ingat, ada PKS dan Partai Demokrat yang tidak masuk dalam pemerintahan sekarang memang bersama Nasdem -- mengusung Anies Baswedan.

Hal yang pasti, jika Pilpres nantinya sesuai dengan fakta saat ini, dalam artian memang 3 Capres, maka potensi konflik dan suasana politiknya akan terasa lebih adem ketimbang jika hanya 2 Capres.  Karena akan ada 3 kubu yang secara otomatis jumlahnya akan lebih kecil jika Capres hanya 2 yang berarti hanya akan terbagi 2 kubu saja.  

Apakah dengan 3 Capres ini akan menguntungkan Anies Baswedan?  Bukanlah 2 Capres itu nyata-nyata berada di kubu pemerintahan sekarang atau setidaknya ke 2 kandidat itu rapat dengan Presiden sekarang?  Sementara, Anies lah sebagai gambaran yang berada di seberang?

BACA JUGA:Erick Thohir + PSSI = Wapres!

Bisa berarti 'iya', namun juga bisa berarti 'tidak'?  Anies diuntungkan karena mereka-mereka yang berada di seberang hampir dipastikan akan masuk ke sini.  Namun bisa berarti tidak, karena mereka yang tidak mendukung Ganjar Pranowo tidak lari ke Anies, tapi malah lari ke Prabowo.

Tapi, Yah Dewasalah

Dengan catatan singkat ini, pada akhirnya kita harus ingat, sistem demokrasi negeri ini berbeda dengan sistem demorasinya Amerika serikat (AS).  

BACA JUGA:Jokowi dan Paloh

Politik di Indoesia ini adalah politik ala Melayu, 'Biduk Lalu, Kiambang Bertaut'.  

Ibarat bocah bersaudara kandung, di halaman rumah tidak sependapat bahkan berkelahi hingga baku pukul.  Tapi, ketika orangtuanya menjerit menyuruh pulang makan, mereka kembali duduk bareng, makam bareng, bahkan berbagi lauk pula.

Ingat! Adalah suatu kebodohan, ketika ada pendukug Capres begitu fanatik sampai menghujat capres lain dengan menyebarkan berita-berita hoax, misalnya.  Padahal bukan tidak mungkin nantinya, Capres yang didukung itu kalah, lalu jadi menterinya Capres yang dia hujat tadi menang?

Berdemokrasilah dengan cantik dan elegan.  Dukung, sanjung, dan pujilah capres mu setinggi langit.  Tapi jangan dengan menghujat Capres yang lain.  

BACA JUGA:Sanjunglah, Tapi Jangan Menginjak

Jangan sampai yang di atas berpesta dan asyik makan dalam satu meja, tapi yang dibawah sibuk  mengurus diri sendiri karena dipanggil polisi terkena UU ITE.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: