Sanjunglah, Tapi Jangan Menginjak

Sanjunglah, Tapi Jangan Menginjak

Syahril Sahidir--

BERPOLITIKLAH, dukunglah, angkatlah, pujilah, tapi dengan tidak menghujat dan menginjak yang lain.  

Oleh: Syahril Sahidir - CEO Babel Pos Grup

PENULIS cukup kaget, di salah satu grup WA muncul sebuah narasi yang sangat menyakitkan, sehingga wajar kalau pihak-pihak yang merasa tertuding sampai mengancam membawa persoalan itu ke masalah hukum.  

Dengan melihat itu, penulis kadang berpikir, masih adakah akal sehat dan jernih ketika berpendapat dalam sebuah komunitas atau kelompok, atau grup WA?  

Sekali lagi, angkat dan junjung yang kamu dukung setinggi-tingginya, tapi jangan dengan menghujat yang lain.  

Jujur, penulis kadang terkaget-kaget ketika melalui grup-grup WA atau di Medsos seseorang yang bagai tanpa beban menampilkan kalimat-kalimat penghujatan, cemooh, bahkan kata-kata kasar seperti tanpa beban dan dosa.  Apa itu yang namanya politik?

Ironisnya kadang, penghujatan dan cemooh bukan dari pihak yang nyata-nyata lawan politik. Tapi justru dari mereka yang hanya simpatisan, pendukung, atau malah bukan siapa-siapa.  

***

HANYA memang, menjadi tua dalam usia, itu pasti.  Tapi menjadi dewasa dalam menghadapi persoalan, tak semuanya bisa.

Jangankan sekelas di Medsos grup-grup lokal, tokoh nasional saja --atau tokoh yang kerap muncul di layar kaca saja-- masih sering telihat berdebat seperti anak-anak-.  

Penulis jadi ingat dan merasa geli sendiri, ketika salah satu tokoh yang katanya politikus senior, di panggung menghujat kandidat Capres yang tidak didukung oleh partainya dan menyatakan tidak bisa orang yang kayak itu mengurus negara besar ini.  Mengurus negara ini harus orang yang gagah, tegas, dan segala tetek bengeknya pujian untuk calon yang didukung partainya saat itu.

Lucunya, ketika partainya berbalik mendukung kandidat Capres yang tadi dia hujat, giliran Capres ini pula yang ia junjung setinggi langit.  

Lucunya lagi, ia tak malu ketika rekam jejak digital kelakuannya itu ditampilkan di depan publik dan di depan dia sendiri. Dia tebal muka, entah bagaimana anak dan istri serta keluarganya.  

Atau memang sudah termasuk keluarga kulit badak, entahlah?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: