Quick Count
--
PERKIRAAAN mereka akan kalah dalam Pemilihan Ketua RT (Pilkarete) mendatang, memang mengganggu trio kental kampung itu. Ipank, Odoy, dan Bujang PeDe merasa benar-benar terpuruk gara-gara isu rumput lapangan bola kampung tak standar serta isu lapangan akan dijadikan kolam renang yang merebak kemana-mana.
Langkah mereka yang datang secara silent dan face to face ke warga pemilih, rata-ata memperlihatkan hasil yang tak memuaskan. Banyak yang malah menyuruh mereka untuk tak usah mencalonkan diri karena dinilai pasti kalah.
Di tengah kebutuan jalan dan strategi pagi itu, tiba-tiba Bujang PeDe ingat langkah jitu lainnya.
''Isu itu kan dari Udin Kecil, maka kita kembalikan ke Udin Kecil lagi,'' ujar Bujang PeDe kepada kedua sohibnya.
''Kan sudah, Udin yang kita tugaskan untuk menemui orang-orang kampung untuk meluruskan isu yang ia sebarkan itu?'' Ipank berujar.
''Buktinya gak efektif juga,'' ujar Odoy yang mulai pakai istilah kekinian sekarang.
''Itu biarkan Udin tetap jalan. Nah, sekarang Udin kita minta juga mengumumkan hasil quick count,'' ujar Bujang PeDe.
''Itu apa pula?'' Odoy mulai bingung.
''Hitungan cepat. Tapi aku nggak paham juga,'' ujar Ipank.
''Yah, namanya juga hitung cepat. Yah, hitung cepat-cepatlah,'' ujar Bujang meyakinkan.
Tak lama berselang, Udin Kecil dipanggil. Tanpa diminta ia menjelaskan ia sudah berusaha menemui orang-orang kampung meluruskan isu soal rumput dan lapangan bola itu.
''Banyak yang percaya, tapi, yang tak percaya juga banyak,'' ujar Udin membingungkan.
''Udin, kamu pintar ngitung?'' tanya Bujang tak peduli dengan penjelasan Udin.
''Pintar dong. Dan cepat juga dong,'' ujar Udin yang sudah membayangkan akan dapat uang jajan Rp 20 ribu dri proyek baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: