Waspada! Mager Lebih 6 Jam Sehari Menurunkan Kualitas Otot Anda

Waspada! Mager Lebih 6 Jam Sehari Menurunkan Kualitas Otot Anda

Push up salah satu cara menjaga massa otot.--Ist

"Di sela-sela kerja harus gerak, perbanyak jalannya. Jangan sampai 8 jam betul-betul duduk, itu sudah gaya hidup sedentary," himbaunya. 

BACA JUGA:Rugi Gak Nyoba! Ini 3 Sambal Top Khas Babel yang Bikin Makan Lahap

Nina menyarankan latihan fisik yang bisa dilakukan untuk mencegah risiko penyakit sarkopenia antara lain olahraga aerobik dan olahraga resistensi seperti mengangkat beban yang idealnya dilakukan selama satu jam dalam sehari sebanyak lima kali per minggu.

"Saran dari WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) 150 sampai 300 menit per minggu. Olahraganya bervariasi ada aerobik untuk kekuatan otot, tulang, dan jantung kemudian ada olahraga resistensi untuk membentuk massa otot," kata Nina.

BACA JUGA:Ancaman Serangan Jantung Usia Muda, Simak 6 Penyebabnya

Khusus untuk lansia variasi latihan fisik dapat ditambah dengan melakukan latihan gaya jalan tegak dan latihan keseimbangan. Nina menganjurkan para lansia untuk melakukan latihan fisik yang lebih bervariasi.

"Jadi orang kebalik sekarang ini kan dengan bertambah usia makin sedikit aktivitasnya, jenis olahraganya juga makin sedikit. Padahal justru sarannya WHO harus semakin banyak variasinya," kata Nina.

BACA JUGA:Sering Cemas? Bawa Lari Aja

Dokter spesialis penyakit dalam konsultan geriatri dari RS. Cipto Mangunkusumo itu juga mengingatkan untuk mengonsumsi makanan kaya protein berkualitas tinggi yang bersumber dari daging, telur, serta kacang-kacangan.

"Protein dengan nilai biologis tinggi atau protein yang kualitas tinggi artinya dia itu asam amino esensial yang harus disuplai dari luar, tidak dibentuk sendiri oleh badan. Bersumber dari daging ikan, daging sapi, daging ayam, telur, dan aneka kacang-kacangan," imbuhnya.

BACA JUGA:Sering Lelah, Mungkin Karena 9 Penyebab Ini, Cek Solusinya

Untuk mendeteksi gejala penyakit sarkopenia, Nina menyebutkan terdapat dua metode yang bisa digunakan. Metode pertama adalah dengan memeriksa ukuran lingkar betis.

"Kalau laki-laki di bawah 34 centimeter lingkar betisnya dan perempuan di bawah 33 centimeter itu harus diperiksa," kata Nina.

Metode kedua adalah melakukan pemeriksaan medis jika telah mengalami beberapa gejala seperti mudah lelah saat melakukan kegiatan yang membutuhkan kekuatan otot dan berkurangnya berat badan.(*)

BACA JUGA:Ayo Makan Kecambah, Manfaatnya Banyak, Simak Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: