Sering Cemas? Bawa Lari Aja

Sering Cemas? Bawa Lari Aja

Lari di Himpang 5 Toboali.-Jal-Jal

BABELPOS.ID - Selain sebagai olahraga yang murah meriah tapi menyehatkan, lari juga ternyata bisa mengurangi kecemasan.

Menurut Psikolog dari penyedia layanan konsultasi daring HatiPlong, Farah Djalal, PhD, olahraga lari bermanfaat untuk menurunkan tingkat kecemasan karena dapat mendorong produksi hormon endorfin yang membuat perasaan menjadi lebih bahagia.

"Lari itu sebenarnya bisa untuk mengakhiri kecemasan karena meningkatkan hormon endorfin yang bikin kita jadi happy," kata Farah dikutip dari Antara, Minggu (25/6).

BACA JUGA:350 Pelari Ramaikan Bhayangkara Run Polresta Pangkalpinang, Ini Para Juaranya

BACA JUGA:580 Pelari Ngetrail Sambil Menikmati Eksotisme Alam Bangka

Aktivitas fisik dan kesehatan mental memiliki keterkaitan karena kondisi fisik dan mental seseorang terhubung dan saling mempengaruhi satu sama lain.

"Kesehatan fisik sama mental jadi satu, kalau mental kita terganggu, sudah mulai sakit perut, sakit leher, sakit pinggang. Sebaliknya juga kalau kita punya sakit fisik, mental juga kena," kata Farah menambahkan.

BACA JUGA:Lari Keren Ala Soraya Larasati, Ini 5 Rekomendasi Peralatannya

Olahraga lari dinilai cukup efektif dalam menurunkan kecemasan, namun, dia mengingatkan untuk tetap memperhatikan kondisi pribadi masing-masing terkait kecocokan kondisi mental dan upaya penanganan yang dilakukan.

"Lari cukup efektif, tapi balik lagi ke diri sendiri apakah lari itu cocok buat diri kamu, kalau lari malah bikin stres berarti itu bukan kegiatan yang cocok buat diri kita makanya kenali diri kita ini cocoknya sama apa," ujar CEO sekaligus pendiri HatiPlong itu.

BACA JUGA:Kuat Renang, Sepeda, Lari? Sungailiat Triathlon 2023 Menantang Anda!

Selain itu, dalam melakukan rutinitas olahraga lari tidak dianjurkan memaksakan diri dengan berlari sejauh atau selama mungkin, tetapi, perlu disesuaikan dengan kapasitas dan kemampuan tubuh masing-masing.

"Lari itu sebenarnya personal karena itu terapi buat diri masing-masing, jadi, (lari) sekuatnya dan secukupnya. Dengarkan badan saja kapan mesti cepat kapan mesti berhenti, yang penting untuk rilis isu mentalnya, jadi, terserah kita mau kayak apa," kata Farah.

BACA JUGA: Geger Mayat Tergantung Tali Rapia di Kamar Mandi, Kaki Terlipat? Warga Toboali Geger

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: