SEJARAH PERKEMBANGAN AGAMA PROTESTAN DI PULAU BANGKA (Bagian Dua)

 SEJARAH PERKEMBANGAN AGAMA   PROTESTAN DI PULAU BANGKA   (Bagian Dua)

Akhmad Elvian - Sejarawan dan Budayawan, Penerima Anugerah Kebudayaan--

Oleh: Dato’ Akhmad Elvian, DPMP

Sejarawan dan Budayawan

Penerima Anugerah Kebudayaan Indonesia

 

PADA Tahun 1971 Masehi, Gereja Presbyterian Korea melaksanakan kegiatan misi dan mengirimkan Pdt. Chang Park untuk melayani jemaat Ora Et Labora Sungailiat sampai Tahun 1973 Masehi

-----------------

PENDETA yang kemudian menggantikan Pdt. Chang Park adalah Pdt. Youn Suck Kim dan selanjutnya pada Tahun 1996 Pdt. Youn Suck Kim digantikan oleh Pdt. David Sungin Han, sampai dengan Tahun 2000. Pada Tahun 1996 Majelis Sinode GPIB juga menempatkan Pdt. Broery James Waney S.Th sebagai Pendeta Jemaat di Gereja Ora Et Labora Sungailiat. Kerjasama dengan Gereja Presbyterian Korea berakir pada Tahun 2000. Pada Tahun 2002, Pendeta (Pdt.) Paulus K Rumambi M.Si, ditempatkan sebagai KMJ (Ketua Majelis Jemaat) yang pertama hingga Tahun 2006, kemudian berturut turut pendeta yang pernah melayani jemaat di Gereja Ora Et Labora adalah Pdt. Joel E Klokke S.Th, Pdt. Betty A Kailola Nahumury dan Pendeta (Pdt) Noferma Befsi Siwu.  GPIB Jemaat Ora Et Labora Sungailiat saat ini mengelola Yayasan Pendidikan Kristen GPIB cabang Ora Et Labora Sungailiat yang bernama Sekolah Harapan mulai dari tingkat KB/TK, SD, SMP dan SMA dan merupakan salah satu sekolah yang berprestasi di Kabupaten Bangka. 

BACA JUGA:Sejarah Perkembangan Agama Protestan di Pulau Bangka

Gereja selanjutnya di pulau Bangka adalah GPIB Jemaat “SION” Koba. GPIB Pangkalpinang mengutus Alexander Aipassa, untuk merintis dan melayani sejumlah orang Kristen yang ada di Koba pada Tahun 1963 Masehi. Pada tanggal 25 Mei 1969 dilaksanakan peresmian dan pentahbisan gedung gereja dan diberi nama GPIB Jemaat “SION” di Koba oleh Pendeta O. Sahulata dari Majelis Sinode GPIB Jakarta. Selama kurang lebih 14 tahun, GPIB “SION” Koba tidak pernah memiliki seorang penginjil atau pendeta yang tetap. Baru pada Tahun 1987 Masehi, mulai ditempatkan penginjil Mulyadi (telah dipendetakan) yang tidak hanya melayani di GPIB “SION” Koba, tapi juga melayani GPIB “EFRATA” Toboali, Bangka Selatan. Pada tahun 1992 penginjil Mulyadi digantikan oleh Penginjil Sozanolo Hia (telah dipendetakan) disamping melayani jemaat “SION” Koba juga melayani Jemaat GPIB “EFRATA” Toboali. Selanjutnya pada tahun 1998, GPIB “SION” Koba dilayani oleh Pdt. Noch Tumurang, pada tahun 2002 GPIB ini dilayani oleh Pdt. Diana Lumban Gaol Kalangit dan pada tahun 2007 dilayani oleh Pdt. Evelyn Rondo Liow hingga tahun 2009.  Pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 GPIB SION dilayani oleh Pdt. Adrians Otnel Koedoeboen. Selanjutnya dari tahun 2011 beberapa pendeta yang melayani jemaat di gereja GPIB “SION” Koba adalah Pdt. Megiawaty Makadada Gantare,  Pendeta Desti Manopo dan Pendeta Willem E Talakua.

BACA JUGA:Sejarah Perkembangan Agama Katolik di Pulau Bangka

Pada wilayah Bangka Utara juga berdiri jemaat GPIB yaitu GPIB Jemaat “Immanuel” Belinyu. GPIB Jemaat “Immanuel” Belinyu berdiri sebagai jemaat mandiri pada tanggal 30 November 1958 oleh Pdt. C.H. Kainama selaku Majelis Sinode GPIB. Pada waktu itu pelayanan di GPIB Jemaat “Immanuel” Belinyu dilaksanakan oleh pendeta yang juga melayani GPIB “Maranatha” Pangkalpinang. Pelayanan ini berlangsung cukup lama sampai era tahun 1980. Adapun beberapa pendeta yang pernah melayani di GPIB Jemaat “Immanuel” Belinyu adalah Pdt. N. Tacoy, Pdt. Emmy Watimury Tetelepta, Pdt. Jeane Barus, Pdt. Herlin Kunu, Pdt. Febriola Waluyo Pieritsz dan Pdt. Ronald M.K. Marbun. 

GPIB Jemaat “Immanuel” Belinyu memiliki wilayah Pos pelayanan dan Kesaksian (Pelkes) yaitu Pos Pelkes “Benih” Air Abik yang saat ini terdiri dari 21 kepala keluarga. Pos pelkes “Benih” Air Abik berdiri pada tanggal 20 Desember 1970 yang dirintis oleh Penginjil Tomas. Jemaat yang pertama pada waktu itu adalah Matt Bellang (seorang Kepala Suku Air Abik), sejak itulah gereja ada di Air Abik. Dari Kepala Suku Air Abik, Matt Bellang, GPIB mendapat hibah sebidang tanah yang luasnya sekitar 16 hektar dan saat ini sedang dikembangkan usaha perkebunan sawit, karet, sengon dan cokelat.

Jemaat GPIB berikutnya yang ada di pulau Bangka adalah GPIB Jemaat “Maranatha” Toboali terletak di Jalan A. Yani No. 1, Toboali, Bangka Selatan. Jemaat ini terbentuk pada tanggal 19 Agustus 1955. Beberapa pendeta yang pernah melayani di GPIB Maranatha Toboali adalah Penginjil Mulyadi dari Tahun 1986 hingga Tahun 1989, Penginjil Sozanolo Hia dari  Tahun 1993 sampai Tahun 1999, Pendeta Katiyo dari Tahun 2001 sampai dengan Tahun 2003, dan Pendeta Ny. Dewi Shinta Astadiyan Bratanata,S.Th dari Tahun 2003 sampai Tahun 2007,  Pendeta Agus Prasetiyo Milono, S.Th, dari tahun 2007 sampai tahun 2011 serta Pendeta Ny. Rika Yanuar Harrisakti Supriyadi, S.Si, 

BACA JUGA:Sejarah Hubungan Antar Etnik di Bangka (Bagian Satu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: