Ponpes Al Zaytun Dikepung. Ribuan Pendemo Singgung Kemenag dan MUI: Sesat Atau Tidak!
--
“Sekarang lagi viral, rame. Katanya, Al Zaytun sesat. Tapi kita tidak menuntut Al Zaytun, bukan ranah kita. Tapi lembaga negara hadir hadir. Memastikan Al Zaytun itu sesat atau tidak. Ada organisasi MUI, silakan datang. Kalau tidak sesat sampaikan, kalau sesat fatwakan saja,” bebernya.
BACA JUGA:Ada Apa Dengan Panji Gumilang dan Al Zaytun, Kenapa selalu Nyelene'
Yang kedua, kata dia, ada kementerian agama. Pihaknya menyindir pejabat kemenag yang seperti tidak berdaya saat datang ke Al Zaytun.
“Jangan kayak ayam kampung, datang ke sini malah melepes. Kalau ada yang salah, cabut izinnya. Al Zaytun ini sebenarnya lembaga apa? Pesantren kah? Sekolah kah? Dia menguasa tanah dari Sumedang, Indramayu, Subang, ribuan hektare,” bebernya.
Terkait penguasaan lahan tersebut, Carkaya mengaku tidak yakin keabsahan kepemilikannya. Sebab, ada dugaan membeli dengan cara yang tidak sesuai prosedur.
BACA JUGA: Salam Yahudi Al Zaytun Buat UAS Marah: Itu Salam Yahudi Bodoh!
"Karena kami tidak yakin itu tidak jelas kepemilikannya. Ada dugaan mereka membeli tanah pakai dokumen orang untuk membeli dan dihibahkan,” ungkapnya.
Hal lain yang dipertanyakan adalah terkait dengan pembangunan jembatan di tanah negara. Padahal tidak boleh dimiliki atau dikuasai, kecuali ada surat dari Kementerian ATR/BPN.
“Apakah itu ada suratnya? Mereka membangun galangan kapal, pelabuhan, katanya semacam jetty atau dermaga. Pertanyaannya, itu sudah ada izinnya belum? Rakyat, publik harus tahu. Surat-surat itu, harus ada kalau mau membangun. IMB dari Pemda Indramayu. Kalau tidak ada, suruh tutup oleh Satpol PP,” beber Carkaya.
BACA JUGA:Panji Gumilang akan Bangun Gereja dan Pesantren Kristen di Ponpes Al Zaytun?
Keberadaan dermaga, sambung dia, berkaitan dengan ZEE laut. Kemudian lokasinya sangat eksklusif dan mengundang kecurigaan.
“Jangan-jangan kalau jembatannya dibangun dan menyambung ke Al Zaytun, ada praktek TPPO. Kenapa begitu? Karena terlalu eksklusif. Orang luar tidak boleh tahu. Kawan-kawan yang di Eretan, di Sukra, kita boikot itu pembangunannya,” tegas dia.
Ditambahkan Carkaya dalam orasinya adalah dugaan petinggi Al Zaytun yang dilaporkan atas kasus pemerkosaan. Hal itu juga harus dibuktikan secara hukum apakah bersalah atau tidak.
“Yang viral lagi, seorang petinggi di Al Zaytun dilaporkan atas kasus pemerkosaan. Silakan buktikan kalah tidak salah, kalau salah penjarakan,” tegasnya.
BACA JUGA:Al Zaytun Sudah Lama Sesat, Tahun 2001: Boleh Nyuri & Sholat 5 Waktu Tidak Wajib?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: