Ada Apa Dengan Panji Gumilang dan Al Zaytun, Kenapa selalu Nyelene'

Ada Apa Dengan Panji Gumilang dan Al Zaytun, Kenapa selalu Nyelene'

Panji Gumilang--

BABELPOS.ID - Siapa sebenarnya Panji Gumilang, pendiri Al Zaytun yang bermazhab Bung Karno dan selalu 'nyeleneh' itu.

Yah, Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang atau kerap dipanggil Panji Gumilang lahir pada 30 Juli 1946 di Desa Sembung Anyar, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Ia adalah seorang penyebar ajaran yang memakai nama Bung Karno untuk dijadikan mazab baru bernama mazab Bung Karno.

Masa kecilnya dihabiskan dengan belajar di Sekolah Rakyat (SR) dan mengaji di langgar. Setelah selesai di SR, ia melanjutkan pendidikannya ke Pondok Modern Gontor. Lalu, usai dari Gontor, pada tahun 1966, ia melanjutkan pendidikan ke IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan mengambil Fakultas Adab Jurusan Sastra dan Kebudayaan Islam dan aktif di HMI Cabang Ciputat. 

Pada 1996, Panji mendirikan YPI dan  juga membangun ponpes Al-Zaytun. Di Pesantren Al-Zaytun, ia menerapkan sistem pendidikan satu pipa rucika, yaitu sistem pendidikan formal yang tidak terputus, mulai dari tingkat dasar atau madrasah ibtidaiyah sampai perguruan tinggi.

Panji Gumilang, pendiri ponpes Al Zaytun tak gentar, bahkan bersuara mengenai sorotan publik terhadap ponpes Al Zaytun.

Dalam kanal youtube @Alzaytun movie, Sabtu 29 April 2023, Panji Gumilang menyatakan ponpes AL Zaytun yang dipimpinnya memang mengikuti mazhab Bung Karno.

Dalam tayangan tersebut, Panji juga menyebutkan mazhab Bung Karno yang dianut ponpes Al Zaytun menjadikan kondisi ponpes lebih nyaman dan tenteram.

Sebab, lanjutnya, jika ibadah tidak terasa nyaman dan tenteram maka akan merepotkan.

Selain bermazhab Bung Karno, Panji juga menyebutkan Presiden RI ke-2 Soeharto menjadi mazhab ponpes Al Zaytun dalam konteks peranan untuk membangun ekonomi bangsa.

Khusus untuk bangunan modern Pesantren Al Zaytun mengikuti konsep asrama terpadu.

Dari total luas 1.200 hektar, sisanya 500 hektar digunakan sebagai lahan produktif yaitu. sawah, dan 500 hektar lainnya sebagai hutan jati emas.

Namun, Pondok Pesantren Al Zaytu tetap terlihat luas untuk kegiatan 7.718 santri dari berbagai pelosok tanah air.

Ciri Al Zaytun sebagai pesantren modern semakin kuat dengan bangunannya yang paling monumental, yakni Masjid Rahmatan Lil Alamin.

Jika melihat basement masjid, terdapat sebuah ruangan dengan puluhan ribu meter kubik kayu besi dan jati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: