Festival Takari, Wabup Syahbudin Jalan Mundur Nyakar Lokan

Festival Takari, Wabup Syahbudin Jalan Mundur Nyakar Lokan

Wabup Syahbudin ikut mengais lokan di Pantai Takari Merawang saat membuka Festival Takari 2023.--Yudi

Destinasi ini memanfaatkan potensi dari berbagai aspek seperti aspek ekosistem, sosial maupun ekonomi. Selain itu, inovasi ini juga untuk memberikan edukasi, wawasan dan pengetahuan melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat desa tentang desa wisata. 

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Dinparbud) Kabupaten Bangka, Rismy Wira Madonna mengatakan, Festival Takari ini merupakan implementasi dari Kemenparekraf bahwa dalam satu desa harus ada even yang bersifat desa wisata baik lokal maupun nasional.

"Festival Takari ini lebih bersifat desa wisata, karena itu sudah menjadi prioritas kita untuk membuat even berskala lokal dan berskala pemberdayaan kearifan lokal masyarakat," kata Rismy.

BACA JUGA:Menteri Sandi Uno akan ke Bangka, Wira: Momen Berharga untuk Promosi Wisata

BACA JUGA:Yuk ke Wisata Alam Sungai Simpang Kota Waringin, Bisa Rekreasi Sambil Mancing Udang

Rismy mengatakan Festival Takari 2023 mendapat apresiasi besar dari masyarakat terlihat dari banyaknya peserta yang mendaftar sebagai peserta lomba.

"Peserta lomba tidak hanya berasal dari satu wilayah Kabupaten Bangka, namun banyak yang berasal dari Kabupaten lain," jelas dia.

"Dalam festival Takari, terdapat lima jenis perlombaan, yaitu Lomba Menarik Pukat 36 tim yang ikut, Lomba Cipta Souvenir 20 peserta, Lomba Nyakar Lokan (Mencari Lokan) 44 peserta, Lomba Zumba 6 grup dan Lomba Ngais Kerang Bambu (Mencari Kerang Bambu) diikuti 30 peserta," jelasnya.

BACA JUGA:Anugerah Pemasaran Pariwisata Indonesia 2023, Disparbud Yakin Tembus 10 Besar

BACA JUGA:Juli, Ada 3 Event Wisata di Bangka, Menteri Sandi Uno Bakal Datang

Lomba Ngais Kerang Bambu atau mencari kerang bambu menjadi salah satu lomba yang menarik karena baru pertama kali digelar di Provinsi Bangka Belitung.

Lomba ini terbilang unik  karena Kerang Bambu adalah salah satu fauna yang jarang ditemukan. Jenis kerang ini hanya terdapat di beberapa wilayah tertentu saja, khususnya di sepanjang pesisir Pantai Lintas Timur Kabupaten Bangka, dan proses pencariannya juga terbilang unik.

"Dengan kelangkaan kerang bambu tentu menjadi sebuah harta karun bagi daerah yang memiliki fauna jenis ini," ujar Rismy. (*)

BACA JUGA:Fam Trip 2023, Cara Dinparbud Kenalkan Destinasi Wisata Bangka

BACA JUGA:Menteri Sandi Ikut Jajal Sungailiat Triathlon 2023

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: