Politik Sambal Petai...
--
Ketiganya bungkam hanyut dalam pikiran masing-masing.
''Masalahnya, kita ini berada dimana?'' ujar Bujang PeDe.
''Gini, kita ajukan calon sendiri sebagai Calon Ketua RT. Titik. Jadi ada 3 calon. Dulu janjinya gitu, habis Pak Moko, giliran kita. Kok sekarang diingkari lagi?'' ujar Ipank.
''Lho, yang mau kita ajukan siapa?'' tanya Odoy.
''Bujang, lah,'' tegas Ipank.
Bujang PeDe senyam-senyum.
''Pasti kalah,'' tegas Odoy.
''Ini urusannya bukan menang atau kalah, ini urusannya, mau jadi calon. itu saja,'' tegas Ipank.
''Strateginya apa?''
''Kita pakai politik sambal petai,'' tegas Ipank.
''Nah, apa pula itu?'' ujar Bujang teringat makanan favoritnya.
''Itu politik sambal petai, yang makan cuma kita, tapi baunya bisa tersebar seantero kampung... Dengan begitu, siapa yang tercium baunya langsung tahu, Bujang mencalonkan diri, tinggal warga berpikir, mendukung atau tidak. Tidak usah muluk-muluk, apalagi program-program. Toh nanti kalau jadi juga nggak bakal mikirin warga. Warga juga banyak yang mikir kayak gitu. Dari pada sakit hati dengan calon yang banyak janji-janji tapi tak terbukti, mending milih yang gak janji-janji aja sekalian. Jadi kalau nanti ketua RT nya Bujang dan nggak ngerjain apa-apa, warga nggak sakit hati. Kan dari awal mereka juga sadar memang nggak janji apa-apa,''' ujar Ipank meyakinkan.
Oh... itu namanya politik sambal petai?***
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: