Tarik Tambang
--
BUNGKAMNYA Bujang Cs dalam pusaran Pilkarete (Pemilihan Ketua RT), bukan berarti mereka tak bergerak. Namun, mereka lebih memilih banyak diam untuk mencegah kejenuhan masyarakat pemilih yang bisa berakibat patal ke tingkat keterpilihan nantinya jika masyarakat terus dicekoki soal yang sama. Bukankah Pilkarete juga masih sangat lama, lama sekali...
''Kok suasana Pilkarete sekarang agak adem, biasanya kelompok Bang Bujang heboh nih?'' Maysaroh tiba-tiba kirim WA ke Bujang.
Pagi itu, Bujang PeDe yang tengah menyendiri di teras rumah kontan merasa bagai mendapat durian runtuh kelas musanking, atau durian tai babi saat menerima WA dari sang gebetan hati.
''Tumben?'' pancing Bujang.
''Maaf yah salah sambung,'' ujar Maysaroh buru-buru.
''Loh, kok langsung marah?'' rayu Bujang.
Bujang pun akhirnya buka suara. Ia selama ini sedih karena mendengar Maysaaroh sudah dilamar orang. Itu sebabnya ia mencari kesibukan untuk berupaya melupakan Mayaroh. Termasuk sibuk mau nyalon Ketua RT.
''Oh, itu sebabnya nggak mau WA lagi? Jadi udah nyerah, mundur nih ceritanya?'' pancing Maysaroh.
''Bukan begtu May? Bagaimanapun aku kan harus tahu diri...'' pancing Bujang lagi.
''Itu juga yang membuat suasana ikut Pikarete juga jadi adem dan diam?'' pancing Maysaroh lagi.
''Bukan sepi, bukan adem. Kalau Pilkarete, kita tengah menyusun rencana untuk memeriahkan 17 Agustus bulan depan nih. Jadi warga gak bosan kalau kita ajak bahas politik terus,'' jelas Bujang berdalih.
''Oh, begitu Bang ya? Bagus tuh. Rencana abang dengan Cs abang mau buat acara apa?''
''Nah itu yang sedang kami pikirkan. May ada usul mungkin?''
''Kalau lomba lari saja, gimana Bang?'' usul Maysaroh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: