Elektabilitas

Elektabilitas

--

BAGI Bujang PeDe Cs, tak penting itu urusan mereka dikatakan sudah melakukan pembohongan publik dengan survey yang mengambil sampel warga tertentu saja itu.  Hal yang penting bagi mereka adalah warga kampung merasa tidak pernah dibohongi.

''Memang ada yang warga yang menuduh kita sudah melakukan pembohongan publik?'' tanya Ipank pada Bujang PeDe saat di Warkop Mang Gareng sore itu.  

''Ada,'' ujar Bujang singkat.

''Kamu jawab apa?'' Odoy yang bertanya sekarang.

''Lho gampang, aku tanya balik warga yang datang.  Karena kebetulan yang datang waktu itu bukan mereka yang menuduh kita melakukan pembohongan publik.  Malah yang lain yang minta aku klarifikasi,'' ujar Bujang santai.

''Mereka bilang apa?'' Ipank bertanya lagi.

''Benar apa nggak kita ini melakukan pembohongan publik.  Kujawab, nggak.  Malah kutanya balik, kalian merasa kami bohongi nggak?  Mereka bilang nggak.  Yah sudah,'' ujar Bujang simpel.

''Itu saja?'' Ipank yang bingung.

''Lha iya.  Kutanya warga, ada nggak yang merasa namanya Publik?  Nggak?  Iyah sudah, kalau hanya publik yang merasa dibohongi oleh survey kita, terserah piublik sanalah.  Aku juga nggak kenal siapa tuh publik,'' ujar Bujang seadanya.

Mendengar penjelasan Bujang yang terakhir, Ipank akhirnya sadar, warga yang bertanya beserta Bujang PeDe yang menjelaskan sama-sama tak paham apa itu publik.  Karena itu masalahnya jadi sederhana, karena ketidak mengertian itu.  

''Lha, kalau begitu kamu benar. Publik yang merasa dibohongi, terserah publik.  yang penting warga kampung ini merasa survey kita itu benar,'' timpal Ipank akhirnya memilih pura-pura tak mengerti  pula demi mempersingkat satu masalah.

Odoy yang mengerti arti pembohongan publik dari tadi hanya pilih senyum-senyum.  Termasuk Ipank juga menahan geli.

''Kalau begitum urusan publik kita anggap selesai.  Sekarang kita masuk ke urusan yang lebih penting,  yaitu urusan elektabilitas Bujang menjelang Pemilihan Ketua RT,'' ujar Ipank dengan istilah politik tingkat tingginya.

''Nah, apa pula itu Pank?  Elektabilitas?  Ini orang mana pula, Pank.  Jangan-jangan nanti dia kenal pula dngan si publik.  Bisa-bisa kacau kita,'' Bujang mendadak khawatir.,

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait