'Masjid Miring' Asrama Haji Babel Tanggung Jawab PPK, Ridwan 'Cuci Tangan'

'Masjid Miring' Asrama Haji Babel Tanggung Jawab PPK, Ridwan 'Cuci Tangan'

M Ridwan - Mantan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama Bangka Belitung --

“Semestinya kalau sudah mendelegasi, sudah tidak berhak lagi menerima honor setiap kegiatan,'' ujar hakim.

M Ridwan juga mengaku kalau Denny Sandra juga yang telah memaparkan rencana proyek masjid haji tersebut kepada pihak DPRD guna memperoleh persetujuan anggaran.

“Tiga kali –Denny dan tim-  memaparkan kepada DPRD. Lancar dan pihak DPRD juga setuju,’’ ujar Ridwan.

Mendengar itu Irwan Munir sempat mengingatkan kenapa harus Denny yang memaparkan kepada pihak DPRD. Padahal Denny –saat itu- belum ditunjuk sebagai PPK. “Harusnya saudara –yang memaparkan- bukan Denny karena belum ada surat tugas,” ingatnya.

Tak hanya soal itu, soal lokasi proyek M Ridwan juga sempat menyeret nama Gubernur Babel ketika itu, Erzaldi Rosman khusus terkait persetujuan lokasi pembangunan proyek masjid itu. Menurutnya penentuan lokasi masjid di tengah kolong –bekas tambang timah- adalah keinginan Gubernur sendiri.

“Lokasi atas keinginan Bapak Gubernur. Dewan pun setuju. Nantinya masjid di tengah danau itu akan menjadi tidak saja tempat ibadah melainkan juga sebagai pariwisata,” dalihnya.

Demikian juga dengan kondisi proyek masjid yang miring itu. Menurutnya Gubernur juga tahu dan prihatin. 

“Gubernur minta hentikan dan dilakukan penelitian,” ujar mantan Kakanwil Babel priode 2017 sd 2020 itu.

Demikian juga terkait dengan soal teknis proyek. Lagi-lagi M Ridwan melemparkan tanggung jawab tersebut kepada Denny Sandra. Dia berdalih tak mengerti soal teknis. 

“Saya tak ngerti teknis yang mulia. Semuanya PPK yang tahu,” elaknya.

Dia tahu soal terjadinya kemiringan setelah mendapat laporan dari Denny Sandra. Dia juga klaim tak pernah memperoleh laporan proyek secara tertulis dari Denny melainkan sebatas lisan saja.

“Pas terjadinya penurunan (miring.red) pada proyek Denny yang melaporkan secara lisan kepada saya. Saya bilang agar distop guna dilakukan pemeriksaan,” ucapnya.

Ridwan juga mengaku meminta Denny agar melakukan rapat dengan tim teknis, pemborong dan ahli. Guna mencari solusi atas kemiringan itu. Menariknya ternyata diakui ternyata  Ridwan  sendiri tak ikut di dalam rapat itu. Namun dia berdalih telah meminta kepada Denny untuk meminta jaminan kepada perencana dan kontraktor.

Kerapnya saksi M Ridwan melemparkan tanggung jawab kepada Denny itu sempat membuat majelis sedikit menggali soal siapa sosok Denny. 

Dikatakan oleh M Ridwan kalau Denny merupakan anak buahnya yang mempunyai kualifikasi dan keberanian dalam banyak proyek-proyek di Kanwil Kemenag Bangka Belitung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: