MUI Babel Optimis Kampung Pangan Halal Bisa Cegah HIV Aids
Sosialisasi Kampung Pangan Halal yang Digelar MUI Babel.--
BABELPOS.ID, PANGKALPINANG – Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bangka Belitung, Ahmad Lutphi menyatakan fenomena gunung es HIV Aids harus menjadi perhatian serius guna menyelamatkan masa depan generasi muda.
MUI Babel pun akan berupaya membantu pemerintah dan seluruh pihak untuk melindungi generasi muda dari bahaya HIV dan Aids, salah satunya melalui pembangunan jangka panjang Wisata Ramah Muslim, dan Kampung Pangan Halal.
Hal ini disampaikan Ahmad Lutphi disela-sela acara Sosialisasi Kampung Pangan Halal “Menuju Pembentukan Kampung Wisata Halal di Provinsi Bangka Belitung, Dari Babel Halal Indonesia Untuk Dunia” pada 1 Desember 2022, yang bertepatan dengan peringatan Hari Aids Sedunia.
Acara yang dibuka Ketua MUI Babel, Zayadi Hamzah ini dihadiri pihak Kantor Kementerian Agama Kota Pangkalpinang, Dinas Pariwisata Kota Pangkalpinang, Direktur Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI), unsur pimpinan MUI Kota Pangkalpinang dan undangan lainnya.
BACA JUGA:Kado MUI di HUT Babel ke-22, Cetak Generasi Pejuang Halal Lewat LPK Haltec
BACA JUGA:Tim Monev MUI Pusat Turun Pantau Pembangunan Gedung MUI Babel
BACA JUGA:Diajak MUI Percepat 3 Akselerasi Halal dan Keuangan Syariah, Setda Babel Siap Dukung
Menurutnya, virus HIV Aids terjadi akibat perbuatan intim manusia seperti seks bebas, narkoba dan perilaku menyimpang lainnya. Supaya terputus dari mata rantai ini, tentu juga harus memperhatikan pangan yang dikonsumsi masyarakat. Sebab makanan dan minuman tidak halal dan dilarang oleh agama juga menjadi penyebab rusaknya moral masyarakat dan runtuhnya kekuatan negara.
“Persoalan ini adalah suatu keniscayaan untuk memutus hubungan kita dengan setan, maka caranya adalah dengan harus benar-benar memperhatikan makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh, termasuk HIV dan Aids," ujar Lutphi didampingi Kasi Bimas Islam Kemenag Kota Pangkalpinang,Tri Edi Kesumo Raharjo dan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kota Pangkalpinang, Ahmad Subekti.
Ia optimis dengan pola pembangunan jangka pendek dan jangka panjang kampung wisata ramah muslim atau kampung pangan halal, akan menjadi solusi efektif berkelanjutan untuk memutus persoalan pergaulan bebas. Misalnya dengan wisata berkonsep Islami ini, otomatis semua hal akan lebih tertata dengan baik, termasuk wisatawan yang datang dan menginap di hotel atau homestay hanya diperbolehkan bagi pasangan yang sah.
"Mudah-mudahan ini dengan program jangka panjang ini akan mampu memutus hubungan penyebab HIV Aids. Semoga kita juga bisa terus bersama memberikan pengertian dan menanamkan mindset, terutama kepada generasi muda sebagai aset masa depan bangsa agar menjauhi dari segala perkara yang dilarang oleh agama tersebut," tuturnya.
BACA JUGA:LPPOM MUI Babel Ajak Bergabung di LPK Halal
BACA JUGA:PT Timah Fasilitasi Mitra Miliki Sertifikat Halal, Zuniar: Saya Lebih Percaya Diri
BACA JUGA:Dukung Ekonomi Syariah, Pemprov Babel Gratiskan Sertifikasi Halal Bagi Pelaku UMKM
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: