Dukung Ekonomi Syariah, Pemprov Babel Gratiskan Sertifikasi Halal Bagi Pelaku UMKM

Dukung Ekonomi Syariah, Pemprov Babel Gratiskan Sertifikasi Halal Bagi Pelaku UMKM

--

BABELPOS.ID, PANGKALPINANG – Penjabat Gubernur Babel, Ridwan Djamaluddin menegaskan , Pemerintah Provinsi Bangka Belitung siap mendukung perkembangan ekonomi dan keuangan syariah di Provinsi Bangka Belitung.

Katanya, salah satu langkah nyata yang dilakukan Pemprov Babel ialah memberikan sertifikasi halal secara gratis kepada para pelaku usaha yang digelar Disperindag Babel bekerjsama dengan MUI Babel.

“Dengan sertifikasi halal ini juga mendukung UMKM untuk menghasilkan produk halal, dimana produk ini juga turut mendukung kegiatan pariwisata halal yang ada di Babel,” ujar Ridwan saat membuka kegiatan Bangka Belitung Ekonomi dan Keuangan Syariah (Bekisah) yang digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bangka Belitung di Novotel Bangka, Selasa (2/8/2022).

Ridwan menyebut, saat ini sebanyak 2.240 UKM di tujuh kabupaten/kota Babel sudah melakukan sertifikasi halal yang terdiri dari Industri pengolahan 1.781 sertifikat halal, restoran/katering 297 sertifikat halal dan rumah potong unggas (RPU) atau rumah potong hewan (RPH) 162 sertifikat halal.

“Dan ini akan terus kita dorong agar para pelaku usaha memiliki sertifikasi halal, dengan begitu jumlah pelaku usaha uang sudah memiliki sertifikasi halal juga akan terus bertambah,” kata Ridwan.

Selain sertifikasi halal gratis, lanjut Ridwan, langkah lain yang akan dilakukan pihaknya ialah memfasilitasi sertifikasi halal bagi pelaku usaha mikro kecil, baik melalui program “Self Declare” maupun melalui lembaga pemeriksa halal untuk produk/jasa tertentu. 

"Program Self Declare merupakan program yang sangat ditunggu pelaku UMKM dalam rangka menyukseskan arahan presiden terkait 10 juta produk bersertifikat halal di Indonesia.

Melalui program ini, sertifikat halal akan sangat terjangkau dari jutaan rupiah per sertifikat menjadi 300 ribu saja untuk produk yang tidak berisiko dan proses produksinya sederhana," jelasnya.

Sementara itu, Ketua MUI Babel, Zayadi mengatakan, ekonomi dan keuangan syariah begitu penting untuk dipahami dan dilaksanakan dalam berbagai transaksi keuangan yang ada di Provinsi Bangka Belitung.

Bahkan Zayadi menyebut, berdasarkan data dari Global Islamic Finance Report, total pengeluaran masyarakat dunia untuk makanan, kosmetik, pariwisata, dan gaya hidup halal pada periode 2020 hingga 2021 mencapai US$ 2,02 triliun. Nilai tersebut meningkat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

“Tren permintaan terhadap produk halal dunia akan makin meningkat pesat. Bahkan angkanya diproyeksi meningkat menjadi lebih dari USD 3 triliun pada 2023 mendatang.

Ini menunjukkan belanja secara global atau secara nasional begitu besar industri halal yang bisa dikembangkan melalui proses transaksi keuangan syariah,” tegas Zayadi.

Diakui Zayadi, saat ini memang masih banyak tantangan pengembangan ekonomi syariah di Babel mulai dari badan penjamin produk halal, kepedulian masyarakat terhadap halal hingga belum optimalnya partisipasi masyarakar dalam mendukung ekonomi syariah.

“Namun dengan belanja modal yang besar itu, kita yakin Babel bisa mengembangkan potensi ekonomi halal. Selain itu, saya yakin tantangan ini bisa kita hadapi, sekarang Babel membutuhkan bagaimana memperbanyak skala halal ini untuk dilakukan ditengah masyarakat bagaimana mempercepat akselerasi halal bagi masyarakat,” pungkas Zayadi.(pas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: