Puan Maharani Ajak Negara ASEAN Bantu Pulihkan Stabilitas Myanmar

Puan Maharani Ajak Negara ASEAN Bantu Pulihkan Stabilitas Myanmar

Puan Maharani bersama Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen di Distrik Doun Penh, Pnom Penh, Kamboja- FOTO: ist-

KOMITMEN Ketua DPR RI Puan Maharani dalam menghadirkan stabilitas antar negara di ASEAN patut diapresiasi. Hal ini sejalan dengan upayanya yang terus mengajak negara-negara ASEAN untuk bisa bergotong-royong membantu memulihkan situasi Myanmar. 

Menurut politisi PDI Perjuangan itu, krisis di Myanmar dapat berpotensi mengganggu stabilitas negara kawasan.

BACA JUGA: Puan Maharani Kawal Bantuan Korban Gempa Cianjur Terpenuhi

"Situasi di Myanmar mengkhawatirkan, sehingga kita harus bekerja sama membantu memulihkan demokrasi di Myanmar. Dalam kaitan ini, krisis di Myanmar juga berpotensi untuk mengganggu stabilitas kawasan,” kata Puan saat melakukan kunjungan kehormatan dengan Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen di Distrik Doun Penh, Pnom Penh, Kamboja, Kamis (24/11/2022).

Puan ke Kamboja untuk menghadiri Sidang Umum Forum Parlemen ASEAN (AIPA) ke-43. Dalam pertemuan itu, Puan turut membahas soal implementasi lima butir Konsensus ASEAN terkait Myanmar yang tidak berjalan dengan lancar, serta kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) terus terjadi di negara tersebut.

"Kami tidak ingin stabilitas kawasan terganggu karena berlanjutnya krisis di Myanmar. Stabilitas kawasan merupakan prasyarat utama bagi pemulihan dan pembangunan ekonomi, sehingga dukungan parlemen dalam penyelesaian krisis di Myanmar sangat dibutuhkan,” tuturnya.

BACA JUGA: Ibu & Anak Ditemukan Tewas Berpelukan

Dalam pertemuan tersebut, Puan menyatakan bahwa Kamboja merupakan salah satu negara yang cukup dekat dengan keluarganya. Dia mengaku Presiden pertama Soekarno dan Raja Norodom Sihanouk merupakan sahabat, bahkan seperti keluarga yang bertemu secara rutin.

"Kamboja seperti rumah kedua bagi Presiden Soekarno saat itu. Hubungan baik di masa lalu tersebut merupakan modal berharga bagi pengembangan kerja sama masa depan,” katanya.

Sementara itu, Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen juga menceritakan kenangannya terhadap Soekarno. Hun Sen mengaku sempat menjadi penyambut saat Bung Karno datang ke Kamboja.

BACA JUGA: Puan Maharani Maju Capres 2024

Dia mengungkapkan rasa bangga dan senangnya karena dapat bekerja sama dengan keturunan Soekarno saat Megawati Soekarnoputri menjadi presiden kelima dan saat ini dengan Puan sebagai ketua DPR.

“Dulu, waktu saya kecil berdiri, kibar-kibarkan bendera ketika Presiden Soekarno berkunjung. Kemudian saya bekerja sama dengan anak Presiden Soekarno, ketika Bu Mega menjabat presiden, dan sekarang bisa bertemu dan berbicara dengan cucu Presiden Soekarno,” kata Hun Sen.

Dia mengapresiasi hubungan baik Indonesia dan Kamboja yang sudah berlangsung sejak lama. Hun Sen juga menitipkan harapannya kepada Puan agar Indonesia melakukan investasi pada sektor beras karena padi merupakan hasil pertanian utama di Kamboja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: