BERDAYA MEMIMPIN, BABEL MAKIN BERDAYA

BERDAYA MEMIMPIN, BABEL MAKIN BERDAYA

Riswardi --Foto: ist

Oleh Riswardi, M. Pd.

Ketua Majelis Taklim Ukhuwah Wathoniah  Babel

___________________________________________

Senin, 24 Februari 2025 MK memutuskan menolak seluruh gugatan yang diajukan Pasangan Beramal (Bersama Erzaldi-Yuri Kemal) yang menggugat KPU Bangka Belitung dalam Pilkada Babel. Keputusan final dan mengikat itu kemudian menjadi pedoman hukum bagi KPU Babel untuk menggelar Rapat Penetapan Pemenang Pilkada Babel Tahun 2024 yang secara otomatis secara de facto dan de jure menguatkan kemenangan Pasangan Berdaya (Hidayat Arsani dan Hellyana) sebagai pemenang Pilkada Babel. Tak lama kemudian, Senin 3 Maret 2025 pihak DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar Rapat Paripurna Pengumuman Usulan Pengesahan dan Pengangkatan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung  Tahun 2025—2030. Artinya, pasangan Berdaya tinggal selangkah lagi untuk menjadi pemimpin sah Babel yakni menunggu pelantikan oleh Presiden Prabowo Subianto.

Kemenangan pasangan Berdaya memang sangat fenomenal. Namun, yang justru menarik adalah manakala kedua pemimpin yang berasal dari Pulau Bangka dan Pulau Belitung ini saat ini sedang dihadapkan pada kondisi Babel yang boleh dibilang sangat bermasalah, terutama persoalan ekonomi yang terus membelit sejak kasus timah dengan proyeksi kerugian negara 270 T bergulir. Saking parahnya ekonomi Babel saat ini, angka pertumbuhan ekonomi tahun 2024 pun terjun bebas ke angka 0,77%  (BPS Babel, babel.bps.go.id). Di lain pihak, sektor-sektor lain seperti perkebunan, pariwisata, dan jasa belumlah siap sebagai sektor penyokong. Bahkan release BPS Babel terbaru menunjukkan data dan fakta ekonomi yang cukup mencengangkan dimana  angka inflasi y -on-y atau year-on-year atau tahun per tahun sebesar 1,13% dan inflasi m-to-m atau moon to moon (bulan ke bulan. Berdasarkan data per kabupaten/kota, inflasi Kota Tanjung Pandan sebesar 0,71%, Kabupaten Bangka Barat 0,99%, Kabupaten Belitung Timur 1,33% dan Kota Pangkalpinang 1,39%. Singkatnya, perekonomian  Babel saat ini sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja.

BACA JUGA:Bagi THR dengan QRIS, Solusi Lebih Mudah dan Cepat!

BACA JUGA:Dua Pilar Utama Dalam Meningkatkan Prestasi di SD Negeri 6 Pangkalpinang

OPTIMISME ERA BERDAYA

Setiap pemimpin selalu memiliki visi dan misi yang unggul  untuk diimplementasikan pada pada masanya. Visi dan misi inilah yang kemudian akan direalisasikan dalam bentuk Kebijakan, Program Kerja, dan Kegiatan yang akan disebar pada OPD pelaksana di lapangan. Bagaimana pun dari sudut etimologi  pemilihan kata BERDAYA jelas tidaklah kebetulan hanya menjadi akronim Bersama Hidayat Arsani dan Helyana, namun BERDAYA adalah sebuah proses untuk mengakselerasi pembangunan Babel sekaligus output, uotcome, dan benefit yang ingin dicapai. 

Dalam bahasa Inggris, BERDAYA identik dengan istilah Empowering, yakni upaya untuk menjadikan sesuatu menjadi semakin baik, bermanfaat dan kuat dibandingkan  kondisi-kondisi sebelumnya. BERDAYA juga adalah kondisi optimalisasi seluruh sumber daya yang ada yang diikuti dengan perubahan indikator-indikator pembangunan ke arah positif.  Di tengah kelesuan berbagai  sektor pembangunan di Bangka Belitung saat ini, pemberdayaan segenap potensi yang ada adalah pilihan kebijakan yang rasional dan harus dilakukan.  Babel harus segera bangkit dari keterpurukan ekonomi. Pemimpin baru sudah hadir untuk memimpin perubahan. Era BERDAYA adalah kebutuhan Babel saat ini apalagi “Datuk Panglima” adalah salah satu pengusaha sukses Babel yang sudah sangat paham betul seluk beluk perekonomian Babel. Demikian pula dengan Wakil Gubernur, Helyana yang sudah sangat berpengalaman di lembaga legislatif di DPRD Kabupaten Belitung dan DPRD Provinsi. Perpaduan dua potensi keunggulan ini insya Alah akan menghasilkan duet kepemimpinan yang kuat, konstruktif dan mumpuni untuk membawa Babel keluar secepat mungkin dari krisis saat ini.

BACA JUGA:Melindungi Diri dari Serangan Siber: Pentingnya Cyber Hygiene dalam Bertransaksi QRIS

BACA JUGA:Kekuatan Personal Branding sebagai “Perisai Bertahan” bagi UMKM Bangka Belitung di Era Digital

TANTANGAN  BABEL SAAT INI

Kehadiran Pasangan BERDAYA sebagai  pemimpin Babel saat ini sungguh sangat-sangat ditunggu. Setelah dipimpin oleh 4 orang Pj Gubernur sejak 12  Mei  2022 lalu, roda pembangunan di Negeri Serumpun Sebalai terasa berjalan normatif dan bahkan melambat. Mungkin ini adalah efek psikologis adanya keterbatasan kewenangan seorang Pj Gubernur. Ditambah berbagai persoalan yang menimpa Babel terutama kasus korupsi timah yang berdampak luar biasa terhadap perekonomian masyarakat Babel hingga ke akar rumput. Negeri ini memang terlihat masih sangat bergantung pada sektor pertimahan, sementara sektor-sektor unggulan strategis lainnya seperti pariwisata, perkebunan, perikanan, dan kelautan belumlah begitu berkembang. Saatnya untuk bertranformasi dari pembangunan berbasis pertambangan mineral timah ke sektor-sektor potensial lainnya.

Sebagai bentuk kepedulian terhadap nasib Negeri Serumpun Sebalai yang sedang terpuruk serta besarnya ekspektasi terhadap Pasangan BERDAYA yang akan memimpin Babel 5 tahun ke depan, penulis menyanpaikan dua masukan konstruktif. Pertama, kondisi babel saat ini sedang dalam masa-masa krisis sehingga dibutuhkan kerja keras dan usaha ekstra untuk keluar dari situasi krisis saat ini. Karena itulah, Visi Misi Pasangan Berdaya yang telah disusun harus segera dimanifestasikan dalam bentuk kerja nyata yang berdampak langsung pada perekonomian Babel. Untuk itulah, langkah pertama yang harus dilakukan adalah membentuk “Kabinet Birokrasi” yang handal dengan menempatkan para pejabat yang memang benar-benar siap bekerja untuk membantu Gubernur-Wakil Gubernur merealisasikan Visi Misi yang akan membawa Babel keluar dari krisis sesegera mungkin.

Perombakan birokrasi yang ditandai dengan pemilihan dan pengangkatan para pejabat, terutama para kepala dinas/badan (Eselon 2) haruslah memprioritaskan pada kapasitas, kapabilitas, dan moralitas semangat tinggi untuk menghadirkan inovasi dan kreasi. Bila perlu para pejabat Eselon 2 ini wajib menandatangani kontrak kinerja pertahun atau bahkan per 3 bulan dengan catatan apabila mereka tidak mampu mencapai target kinerja, mereka bersedia untuk dievaluasi/diturunkan dari jabatannya. Langkah ini adalah langkah awal yang sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat Babel yang akan melihat keseriusan pemimpin Babel dalam memperbaiki kondisi pembangunan Babel yang sedang terpuruk. Para kepala dinas/badan di lingkungan Pemprov Kep. Babel perlu diisi dengan wajah-wajah baru dengan semangat baru. Suka tidak suka, kabinet pertama birokrasi yang dibentuk Gubernur Wagub Babel adalah “Kabinet Perang” yang akan “berperang”  melawan indikator-indikator ekonomi babel yang saat ini sedang terpuruk. Keberhasilan Gubernur-Wagub dalam membentuk kabinet birokrasi yang baru yang benar-benar beorientasi pada kebutuhan di lapangan adalah salah satu garansi hadirnya perubahan pembangunan di jajaran Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Sebaliknya, apabila wajah birokrasi hanya diisi dengan pejabat dengan motivasi normatif sekadar mengisi kekosongan, maka janganlah terlalu berharap banyak akan segera terjadi perubahan ke arah yang positif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: