Kekuatan Personal Branding sebagai “Perisai Bertahan” bagi UMKM Bangka Belitung di Era Digital

Kekuatan Personal Branding sebagai “Perisai Bertahan” bagi UMKM Bangka Belitung di Era Digital

Paulus Freddy dan Krisma Merinda --Foto: ist

Oleh: Paulus Freddy & Krisma Merinda 

(Mahasiswa Program Magister Manajemen Universitas Bangka Belitung)

___________________________________________

Tokopedia; Shopee; Lazada; Blibli; dll adalah e-commerce yang sudah biasa kita dengar dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Di tengah gempuran pasar jual beli dunia digital lewat berbagai platform, tentu berpengaruh besar bagi UMKM lokal di daerah seperti di Bangka Belitung. Produksi dan Penjualan menurun drastis dari waktu ke waktu. Efeknya di depan mata adalah bisnis sepi bahkan bangkrut. Sangat miris bila terus dibiarkan tanpa ada solusi bagi para UMKM lokal. Oleh karena itu tiap UMKM sebaiknya berbenah diri dan perlu memiliki keunggulan unik ditiap produknya, salah satunya dengan personal branding. 

Personal branding UMKM adalah strategi untuk membangun citra positif dan kepercayaan masyarakat terhadap usaha UMKM. Dengan memiliki personal branding berarti konsumen dapat lebih mengenal value dari brand yang dimiliki pelaku UMKM tersebut. Pemasaran secara offline yang seringkali dianggap kuno justru menjadi “senjata” ampuh bagi mereka bila menggunakan strategi yang tepat. Bayangkan harumnya lempah kuning ikan tenggiri dari kedai rumahan saat kita melewati lokasi, atau keramahan penjual oleh-oleh Kerupuk Khas Bangka saat berkunjung ke toko mereka, serta nikmatnya ikan bakar segar di tepi laut Tanjung Tinggi Belitong, yang kesemuanya ini tidak bisa didapat dari dunia digital. 

Pengalaman offline ini menciptakan koneksi emosional yang sulit ditiru oleh pemasaran digital. UMKM lokal perlu terus berinovasi dalam pemasaran offline. Kekuatan mereka bukan hanya fokus pada produk saja, tetapi juga pada hubungan personal dengan pelanggan bahwa UMKM saat ini memiliki identitas unik dan tetap konsisten menjaga rasa serta kualitas. Tujuannya sederhana: Pelanggan lama terjaga; Konsumen baru datang; bisnis tetap berjalan.

BACA JUGA:Menggempur Korupsi dari Akar: Urgensi Pengesahan Undang-Undang Perampasan Aset untuk Menyelamatkan Uang Rakyat

BACA JUGA:Menjaga Inflasi Semasa Ramadan

Berikut ini beberapa langkah dan strategi yang bisa dilakukan oleh UMKM :

1. Diferensiasi

Kunci untuk menarik perhatian customer adalah produk dan layanan kita paling menonjol diantara yang lain. Ini bicara tentang Kepercayaan (Trust) dan Kredibilitas (Credibility). Contoh: Memenuhi regulasi Pemerintah (Izin Edar; Halal; masa kadaluarsa; dll); Kebersihan terjaga; Kualitas bahan makanan berkualitas tinggi; Kemasan menarik; Rasa yang konsisten; Produk mudah ditemui; dan Harga terjangkau.

2. Jaringan & Kolaborasi

Hal ini penting karena dengan Networking kita dapat memperluas jangkauan serta pengaruh bersama dengan pihak lain. Tidak perlu “risih” bekerjasama dengan Dinas Pemerintah terkait agar bisa diikutsertakan dalam pameran/Food Festival dinas lainnya bahkan pihak swasta juga bisa dijalin hubungan yang baik. 

3. Media Sosial dan Jasa Online

Aplikasi WhatsApp, Facebook, Instagram, dan Tiktok semakin diminati. Keempat platform ini bisa menjadi media bagi UMKM yang sangat efektif untuk menjadi sarana personal branding dan promosi produk bagi UMKM karena bisa menjangkau pelanggan lebih luas dalam waktu singkat. Menu Interaksi dengan Audiens (Live Produk) menjadi daya tarik bagi pembeli untuk melihat langsung toko, produk, proses produksi, bahkan layanan kita secara langsung sehingga mereka tertarik untuk datang ke lokasi (onsite). Dengan teknologi ini UMKM bisa membuatkan Group bagi para pelanggan agar bisa mengirimkan informasi terkait produk terbaru, stock terupdate; bahkan bulan “ceria berbelanja” dengan tematik ditiap minggu/bulan dengan Foto dan design yang sangat menarik (Colourful). Belum lagi terkoneksinya Grabfood; Shopee food; JNE/JNT/Lionparcel atau layanan antar kerumah secara gratis, dapat menambah “traffic” penjualan meningkat drastis apalagi pemberian bonus/discount bagi pelanggan setia dan customer baru. Contoh: voucher buy get 1; Free 10% Dine In; Free tester; sampai layanan terkait dengan Loyalitas yaitu berupa kartu member; dan lain sebagainya.

Dunia usaha saat ini sudah berubah karena Teknologi yang semakin canggih dan berkembang. Mau tidak mau, suka tidak suka, para pelaku usaha khususnya UMKM di Bangka Belitung juga harus bisa bertransformasi agar tidak tergerus dengan gempuran E-commerce yang hampir “membunuh” sebagian besar pelaku UMKM di seluruh Indonesia. Strategi Personal Branding ini perlu dilakukan dan menjadi penyemangat baru ditengah lesunya perekonomian Bangka Belitung dan tidak menyurutkan para UMKM sebagai pejuang tulang punggung Ekonomi Masyarakat dengan tetap mempertahankan kearifan lokal sebagai sebuah kelebihan untuk mendatangkan keuntungan.

BACA JUGA:Inovasi BI-FAST Bulk Transfer: Membuka Era Baru Sistem Pembayaran

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: