600 Mantan Karyawan Aon Potensi Jadi Kluster Kemiskinan Baru
Joko Triadhi --
BACA JUGA:Maksimalkan Dana Desa untuk Ketahanan Pangan Bangka Barat
"Masyarakat kita ini rata-rata pendapatannya berada di situ (Rp865 ribu), jadi istilahnya untuk menabung itu sudah susah, penghasilan betul-betul untuk konsumsi pokok mereka," ujarnya.
Joko menilai dengan dibayar atau tidaknya pesangon ratusan mantan karyawan CV MAL dan PT MHL juga merupakan faktor terbentuknya kluster kemiskinan yang baru.
BACA JUGA:Jus Elderberry Bisa Turunkan Berat Badan
"Bisa dipahami lah mengapa mereka menuntut pesangon itu, karena mungkin untuk mencukupi kebutuhan pokok sehari-hari yang sudah sulit, karena tidak ada pendapatan lain dan tabungan," ujarnya.
BACA JUGA:7 Langkah Perawatan Mobil Agar Awet
Berdasarkan penilaian tersebut, katanya, kemungkinan ratusan mantan pekerja pabrik kelapa sawit itu kemudian turun ke bawah garis kemiskinan, karena tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan.
Di samping permasalahan tersebut, Bappeda Bateng juga menyatakan daerah dengan sebutan "Negeri Selawang Segantang" itu sedang berada di fase bonus demografi.
BACA JUGA:4 Raksasa Liga Inggris Berebut Striker Timnas Prancis Ini
Usia produktif di Kabupaten Bangka Tengah lebih banyak ketimbang usia yang tidak produktif.
Berdasarkan data, 144 ribu masyarakat Bangka Tengah berada pada usia produktif.
"Kalau kita melihat data kemiskinan, ternyata cukup banyak masyarakat usia produktif yang masuk ke dalam desil satu atau golongan masyarakat berpenghasilan terendah," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: