600 Mantan Karyawan Aon Potensi Jadi Kluster Kemiskinan Baru

600 Mantan Karyawan Aon Potensi Jadi Kluster Kemiskinan Baru

Joko Triadhi --

BABELPOS.ID, KOBA - Sebanyak 600 karyawan perusahaan perkebunan sawit milik Thamron yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) berpotensi jadi kluster kemiskinan baru di Bangka Tengah jika tidak cepat diantisipasi.

BACA JUGA:Program TKM untuk Tekan Pengangguran di Bateng

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bangka Tengah Joko Triadhi mengatakan, perusahaan perkebunan kelapa sawit milik Thamron berhenti beroperasi setelah pihak Kejagung memblokir rekening milik perusahaan, seiring ditetapkan Thamron sebagai tersangka kasus korupsi timah.

BACA JUGA:Targetkan Angka Kemiskinan di Bateng Turun Jadi 5,05 Persen

"Menurut catatan kami ada sekitar 600 karyawan yang terkena imbas dari kasus korupsi tata niaga timah yang melibatkan Thamron dan mereka kembali didata oleh pihak BPS untuk memastikan alamat domisili mereka," ujarnya, Kamis (30/1).

BACA JUGA:300 Dosis Vaksin untuk Cegah PMK di Babar

Ia mengatakan ratusan mantan karyawan pabrik kelapa sawit itu masyarakat Bangka Tengah dan tidak ada pekerjaan, maka akan memengaruhi kenaikan angka kemiskinan.

Namun, tidak serta-merta ratusan mantan karyawan tersebut langsung menyebabkan kenaikan angka kemiskinan di Kabupaten Bangka Tengah.

BACA JUGA:Maksimalkan Peran BUMDes Kelola Dana Desa di Babar

Di sisi lain, katanya, harus dilihat faktor lain terlebih dahulu, seperti apakah mantan karyawan masih mempunyai simpanan uang guna bertahan mencukupi kebutuhan sehari-hari.

"Kalau memang agak pas-pasan, pasti mereka akan turun ke garis kemiskinan.

Kami melihat profil kemiskinan di Bangka Tengah cenderung relatif," ujarnya.

BACA JUGA:Maksimalkan Peran BUMDes Kelola Dana Desa di Babar

Ia menjelaskan tentang kecenderungan relatif kemiskinan yang dimaksud, bahwa masyarakat di Bangka Tengah berpenghasilan rata-rata mendekati garis kemiskinan, yakni orang dengan pengeluaran di bawah Rp865 ribu lebih per bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: