Melalui Mini Lokakarya 2024, Jajaran Kecamatan Lepar dan Babinsa Koordinasi Masalah Stunting

Melalui Mini Lokakarya 2024, Jajaran Kecamatan Lepar dan Babinsa Koordinasi Masalah Stunting

Rembug stunting Kecamatan Lepar.--Foto: Ilham

BABELPOS.ID, TOBOALI - Guna menekan angka stunting jajaran Kecamatan Kepulauan Lepar, Kabupaten Bangka Selatan (Basel) menggelar program Bangga Kencana untuk Penurunan Stunting Melalui Mini Lokakarya tahun  2024.

Kegiatan di ruang rapat Kecamatan Lepar ini dihadiri Camat Lepar yang diwakili oleh Sekcam, Babinsa Lepar, Kades Penutuk, Kepala Puskesmas Lepar, Danrmil, serta anggota KPM desa Kumbung.

Sekcam Lepar Fandi mengungkapkan, bahwa berdasarkan data dari Pemkab Basel titik lokus stunting sudah menurun dari sebelumnya 5 desa sekarang tinggal 3 desa dan 2 desanya terdapat di Kecamatan Lepar.

"Dua desa yang di Kecamatan Lepar untuk lokus stunting ini adalah desa Kumbung dan desa Tanjung Sangkar," terangnya, Selasa (14/05).

BACA JUGA:Prevalensi Stunting Turun 2,4 Persen, Ini Program yang Diterapkan Pemkab Basel

BACA JUGA:3 Desa di Basel Menjadi Lokus Stunting, Prevalensi Diatas 10 Persen

Guna mendukung program penurunan tersebut pihak kecamatan melalui program Bangga Kencana untuk Penurunan Stunting Melalui Mini Lokakarya tahun  2024, yang bekerjasama dengan puskesmas, kades kedua desa dan anggota KPM masing - masing desa akan saling berkoordinasi dan mulai mendata ada berapa jumlah anak yang mengalami stunting.

Dalam hal ini pihak dari TNI AD khususnya Babinsa serta PLH Danrmil Lepar juga akan ikut membantu dalam hal pendekatan serta turut serta melakukan pendataan, dengan harapan Stunting di Kecamatan Lepar tidak ada.

"Pihak TNI AD juga turut serta membantu nantinya terkait masalah Stunting ini, karena mereka juga mempunyai program dapur masuk sekolah jadi nantinya bisa kita sinkronkan dengan program kecamatan," sebut dia.

BACA JUGA:Lokus Stunting di Basel Turun Jadi 3 Desa

BACA JUGA:Ini Program Duta Genre Basel yang Ikut Andil Dalam Penurunan Angka Stunting

"Dengan menekankan pentingnya kolaborasi di semua lembaga untuk melakukan pemaduan, sinkronisasi, dan sinergitas program dalam upaya percepatan penurunan stunting secara holistik,  Pendekatan intervensi gizi, multisektor yang  berbasis keluarga menjadi fokus dalam pelaksanaan program," tambahnya.

Sementara itu, PLH Danrmil Lepar Lettu Inf Tri Mariyadi menyebutkan, perlunya kolaborasi dari semua pihak termasuk pemerintah daerah, kecamatan, desa dan masyarakat dalam penanganan stunting. 

"Hal ini diharapkan guna memastikan program-program berjalan sejalan, sinkron, dan efektif di wilayah kecamatan Lepar," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: