Curhatan Petugas KPPS di Pangkalpinang, "Bangga Jadi Pelaku Sejarah Demokrasi, Sedih Dituduh Curang"

Curhatan Petugas KPPS di Pangkalpinang,

Ilustrasi petugas KPPS Pemilu 2024.--Foto: ist

BABELPOS.ID, PANGKALPINANG - Tanggal 14 Februari 2024 akan menjadi kisah tak terlupakan bagi petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Pemilu 2024.

Bukan mengenai Hari Kasih Sayang yang dirayakan setiap 14 Februari, tetapi hari dimana para petugas KPPS Pemilu 2024 harus mengerahkan seluruh tenaganya demi menyukseskan pesta demokrasi di Indonesia.

Bahkan sejak pagi, petugas KPPS bersama-sama mempersiapkan pelaksanaan pemungutan suara, mulai dari mengecek kertas surat suara, rapat pemungutan suara, hingga rapat penghitungan suara.

Bahkan tak sedikit dikabarkan banyak petugas KPPS yang kelelahan karena harus menunggu hasil penghitungan suara sampai esok pagi. Sebagian dari mereka pun ada yang jatuh sakit hingga harus mendapatkan perawatan medis. 

BACA JUGA:Melenggang ke DPRD Provinsi, Ferry Cetak Sejarah Partai Nasdem Basel

BACA JUGA:Calegnya Terpilih di DPRD Babel, Dua Pria Ini Aksi Jalan Kaki Pudingbesar ke Sungailiat

Ironisnya, ditengah kondisi itu, tak sedikit muncul dugaan kecurangan pada proses pemungutan suara pemilu. Yang membuat miris, KPPS yang sudah bekerja keras itu, malah dituduh curang oleh sekelompok orang. 

Tentunya hal ini mendapat tanggapan dari KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) yang telah bekerja keras demi suksesnya pesta demokrasi lima tahunan ini, tak terkecuali di Kota Pangkalpinang. 

Seperti diutarakan Nopriansyah Ibrahim yang bertugas sebagai Ketua KPPS di TPS 26 Kelurahan Tua Tunu Kecamatan Gerunggang Kota Pangkalpinang Provinsi Bangka Belitung. 

Kepada Babel Pos, Jumat (1/3/2024), Nopriansyah pun mmenceritakan pengalamannya menjadi Ketua KPPS di Pemilu 2024.

Nopriansyah mengaku, menjadi petugas KPPS merupakan kkebanggaan ersendiri baginya. Pasalnya, dirinya menjadi bagian dari pelaku sejarah demokrasi dalam memilih pemimpin bangsa pilihan rakyat Indonesia baik eksekutif maupun legislatif khususnya di Kota Pangkalpinang. 

"Ya banggalah kita jadi pelaku sejarah demokrasi, tapi dibalik kebanggaan itu kita merasa sedih ketika dituduh curang," ujar Nopriansyah. 

BACA JUGA:Real Count KPU Pileg DPR RI Dapil Babel, Rudianto Tjen Unggul

BACA JUGA:Lagi, Wakil Demokrat di DPRD Pangkalpinang Datang dari Kalangan Pedagang Pasar, Ini Sosoknya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: