Perhari 10 Aspirasi Kasus BPJS Masuk, Ketua DPRD Bateng : Perlu Model Kolaborasi
Mehoa, Ketua DPRD Kab.Bangka Tengah--
BABELPOS.ID, KOBA - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bangka Tengah (DPRD Bateng), Mehoa menyoroti pelayanan kesehatan, terutama jaminan BPJS di daerahnya.
Diketahui, beberapa waktu lalu, salah satu warga Sungai Selan, Adi Chandra mengalami musibah digigit buaya saat sedang bekerja merakit TI Ponton, namun terkendala BPJS.
"Benar, beberapa waktu lalu ada warga yang meminta bantuan, karena mengalami musibah digigit buaya," ujar Mehoa, Kamis (30/11/2023).
Menurut aspirasi yang diterima Mehoa, BPJS korban ini aktif, tapi pihak RS - UGD mengatakan tidak bisa dipakai, sedangkan korban orang kurang mampu.
"Jadi, saya terima aspirasi tersebut dan setelah koordinasi dan komunikasi bolak balik dengan pihak Dinas Kesehatan Bangka Tengah dan pemberi aspirasi, akhirnya bisa dijamin biayanya," terangnya.
"Bahkan dalam sehari, aspirasi masuk ke saya bisa 10 kasus BPJS," tambahnya.
BACA JUGA:DKP dan Komisi II DPRD Provinsi Perkuat Peran Kelompok Masyarakat Pengawas
Dikatakan Mehoa, ini evidence (bukti) bahwa pentingnya Pemerintah Daerah Bangka Tengah berkolaborasi dengan Pihak Rumah Sakit Swasta untuk meningkatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
"Perlu models kolaborasi, yaitu kerjasama alias MoU, poinnya ada jaminan atau kepastian dalam biaya rumah sakit," ujarnya.
BACA JUGA:Pj Gubernur Safrizal ZA Upayakan Biaya Pemulihan Korban KDRT Nurlaela Hingga Tuntas
"Jangan sampai pasien galau dan pihak rumah sakitnya juga membuat jadi abu abu, ada yang bilang harus ke BPJS Tenaga Kerja, karena Nelayan. Ada keluarga bilang bukan Nelayan, tapi begawe TI," sambungnya.
Kata Dia, sampai ada yang sempat tanda tangan pakai pasien umum demi tuntutan cepat ambil keputusan.
BACA JUGA:Gerak Cepat, Plt Direktur Perumdam Tirta Pinang Pasang Pompa Intake di Kolong Wisata
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: