KAMPUNG KAMPUNG DI DISTRIK PANGKALPINANG (Bagian Tiga)

 KAMPUNG KAMPUNG DI DISTRIK PANGKALPINANG (Bagian Tiga)

Akhmad Elvian--

Selanjutnya terdapat makam tua orang Cina berikutnya yang ditemukan di sisi Barat pekuburan umum kampung Semabung, di dalam wilayah Kampung Besi (Thiat Phu) Pangkalpinang, terletak di dalam sebuah gang kecil sekitar 100 meter dari Jalan Mayor Syafrie Rachman. Makam dibuat dari bata dan semen, pada nisan (bongpai) yang berbahan granit lokal, masih tampak ukiran-ukiran hewan mitologi Cina serta tulisan dengan huruf-huruf Cina dengan cat warna merahnya. Menurut informasi penduduk yang tinggal disekitar makam, bahwa makam tersebut adalah makam Oen Men Chiew yang wafatnya bersamaan dengan waktu dilakukannya sembahyang bulan 8 (pat ngiat sip eng). Oen Men Chiew adalah putera dari Oen Chi Phin yang makamnya ditemukan di Kampung Rebo distrik Sungailiat, terletak di dusun Choihin (Karang Panjang) sekitar beberapa ratus meter dari jalan raya menuju kawasan Batu Ampar melalui Kampung Kenanga. (Oen Men Chiew diperkirakan datang ke pulau Bangka sekitar Tahun 1773 Masehi). 

BACA JUGA:BRIEVENBUS DI PANGKALPINANG

Keturunan selanjutnya dari Oen Men Chiew yaitu Oen Nyiem Foek dimakamkan di Tjhung Hua Kung Mu Yen atau pemakaman milik Yayasan Sentosa Pangkalpinang (masyarakat Pangkalpinang sering menyebut kawasan pemakaman Sentosa dengan sebutan Ngi Chung). Pada makam Oen Nyiem Foek yang cukup besar dan megah terletak di sisi Selatan Jalan utama pemakaman, tertulis Min Kwet Sin Ngian yang artinya, makam dipugar di tahun ke empat setelah pemerintahan Sun Yat Sen, tokoh terpenting dalam Partai Nasionalis Cina Kuo Min Tang (KMT) (Pinyin: Zhongguo Guomindang) yang memerintah di Cina pada Tahun 1911 Masehi), jadi makam diperkirakan dipugar sekitar Tahun 1915 Masehi. Dalam Regeeringalmanak voor Nederlandsch-Indie, 1893 Oen Nyiem Foek diangkat menjadi Kapittien/Luitenant titulair der Chineezen di Afdeeling (distrik) Pangkalpinang oleh pemerintah Kolonial Belanda. Beberapa peninggalan dari keluarga Oen di Pangkalpinang yang masih tersisa antara lain tanah untuk pembangunan Kelenteng Kwan Tie Miaw dan tanah untuk pemakaman Sentosa.

BACA JUGA:Penangkapan Depati Amir

Makam lainnya di pemakaman Sentosa adalah makam Paulus Tsen On Ngie yang lahir di Cungphin (Tiongkok) pada Tahun 1795 Masehi dan wafat di Sungaiselan pada tanggal 14 September 1871 Masehi. Tsen On Ngie adalah seorang tokoh penyebar agama Katolik pertama di pulau Bangka. Pada Tahun 1830 Masehi, Tsen On Ngie (Zeng Aner) datang ke distrik Sungaiselan dari Penang Malaysia. Sejak Tahun 1849 Masehi beliau mulai bekerja sebagai seorang tabib (shinse) dan berkeliling di pulau Bangka mengobati orang-orang sakit, terutama buruh-buruh Cina yang bekerja di parit penambangan Timah di pulau Bangka. Makam Tsen On Ngie dipindahkan dari Sungaiselan pada tanggal 10 September 1984 dan dimakamkan kembali ke kompleks pemakaman Sentosa di Pangkalpinang pada tanggal 11 September 1984 oleh MGR. R. Reichenbach SS.CC (Administrator Apostolik, karena uskup Pangkalpinang Mgr. Van Der Westen SS.CC pada awal Tahun 1979 mengundurkan diri karena faktor kesehatan).(BERSAMBUNG/***) 

 

 

 

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: