Anies - Cak Imin, Kalkulasi & Nyali

Anies - Cak Imin, Kalkulasi & Nyali

Syahril Sahidir--

BACA JUGA: Pilpres, Pilkada dan Pileg = Transaksional?

Langkah cak Imin ini benar-benar di luar dugaan.  Langkah telak yang ia buat membuat prahara politik menjadi menarik.  Prabowo harus legowo, SBY harus Oye, lembaga-lembaga survey tentu banyak yang kecele bahkan harus masuk Kawah Candradimuka lagi.

Pengamat politik, Hendra Setiawan Boen menilai duet Anies Baswedan dengan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin untuk Pilpres 2023, sebagai langkah briliant Surya Paloh --Ketum Nasdem--.

Anies Baswedan dan Surya Paloh tentu sudah ada kalkulasi.  Kemungkinan Partai Demokrat akan hengkang sebagai dampak keputusan itu, tentu sudah diperhitungkan.  Termasuk jika PKS ikut mengambil sikap keluar menyusul Demokrat, juga sudah dihitung secara matematika politik sebagai syarat pengusungan.

Nasdem sudah punya bekal 59 kursi, sehingga harus koalisi jika ingin mengusung Capres/Cawapres.  Selama ini bersama PKS 50 kursi, dan Demokrat 54 kursi, sudah berlebih, yaitu 163 kursi, melebih batas minimal 115 kursi.

Begitu Ca Imin jadi Bacawapres, Demokrat akan hengkang dan akan membuat poros sendiri, sementara PKS masih bersikap sama-samar.  

Tapi, Anies dan Surya Paloh tentu tak khawatir, toh masuknya PKB yang punya 58 kursi ditambah Nasdem 59 kursi, berarti 117 kursi.  nah, masih lebih juga.  Aman.  Apalagi jika kemudian PKS tetap bertahan.

BACA JUGA:Kalkulasi Pilpres

Selain itu, Anies dan Surya Paloh tentu punya-htung-hitungan pula.  Suara besar di tiga Jawa (Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur) harus diperhitungkan.  Cak Imin dengan PKB-nya berbasis Jawa Timur, itu juga tentu masuk dalam kalkulasi.

Kalkulasi ini secara politis sangat realistis.  Koalisi sih koalisi, tapi keinginan untuk menang tetap harus dikedepankan.  

Ingat, semua ini adalah politik.  Dan politik tak ada teman atau sahabat sejati, yang ada kepentingan.  

Dibawa kemanapun, kalkulasi Surya Paloh dan Anies Baswedan ini pasti diakui tepat dan wajar.  

Jadi, langkah Anies dan Paloh, sebenarya wajar-wajar saja.  Maklum ini politik.

nah, gebrakan yang sesngguhnya dalam heboh politik di akhir Agustus 2023 ini bukankah kalkulasi itu, tapi justru nyali Cak Imin yang dinilai berani ala Nasdem untuk ikut 'menyeberang.  Padahal, Nasdem dan PKB adalah pendukung rezim yang masih memegang tampuk pemerintahan sekarang.

Sampai-sampai ada isu kasus lama yang disebut-sebut melibatkan Cak Imin konon mulai dibongkar lagi.  Dan itu ditangani KPK.  Kalau ditangani Kejagung, aman.  Karena Kejagung sudah mengambi sikap menghentikan dulu proses hukum semua yang menjadi kontestan Pemilu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: