Gerung Kesandung II
Syahril Sahidir--
Maklum, kali ini 'Gerung Kesandung'.
***
NAMUN, sekedar mengingatkan, jangan sampai laporan yang ada yang sebenarnya lebih cenderung ke persoalan hukum itu menjadi bumerang karena tergiring ke persoalan politik.
Karena, Gerung dalam bicara selalu terkait dengan kebijakan rezim sekarang, bukan persoalan hukum. Tersandungnya lidah si Gerung kali ini, sehingga begulir menjadi masalah hukum, sudah diakui Gerung sebagai kekeliruan dan dia sudah minta maaf untuk itu.
BACA JUGA:Kalkulasi Pilpres
Kekhawatiran ini menjadi bumerang, karena terlihat sejak laporan itu terus bergulir, dukungan dan celoteh Gerung bukannya berkurang, tapi malah semakin jadi.
Dengan alasan membela diri, kritik Gerung terhadap rezim ini semakin vulgar dan berani. Maklum, karena dukungan dari pihak-pihak yang berseberangan dengan rezim yang selama ini banyak yang diam dan tiarap, kini bermunculan seiring dengan diaporkannya si Gerung.
BACA JUGA: Politik Rumput
Ingatlah, tidak sedikit pula diantara tokoh negeri ini yang tidak sepakat dengan kebijakan rezim sekarang, namun tidak suka juga dengan cara-cara si Gerung yang berceloteh itu. Sehingga tokoh yang kayak ini lebih banyak bungkam dan diam.
Tapi dengan adanya pelaporan terhadap Gerung, serta semakin vulkar, membuat yang selama ini bungkam mulai muncul dan berani bicara.
BACA JUGA:Biduk nan Lalu, Kiambang Bertaut
Yah, sebenarnya sama saja dengan kelakuan beberapa 'oknum' di era Presiden Soesilo Bambang Yoedoyono (SBY) --sekarang mereka sudah nyaman di lingkar kekuasaan-- --yang ketika itu nyaris semua kebijakan SBY tak pernah benar di mata mereka.
Hati-hati, 'Gerung' memang 'Kesandung'. Tapi, salah dalam menyikapi malah membuatnya semakin melambung.***
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: