Kepopuleran Mulai Redup, Perkebunan Lada di Bateng Sisa 3.000 Lebih Hektar

Kepopuleran Mulai Redup, Perkebunan Lada di Bateng Sisa 3.000 Lebih Hektar

--

BABELPOS.ID, KOBA - Lada merupakan salah satu komoditas unggulan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, termasuk di Kabupaten Bangka Tengah, namun kondisi perkebunan Lada saat ini menunjukan kemerosotan.

Lada sebagai tanaman lokal Bangka Belitung ini, kini semakin sedikit  ditemui.

Pasalnya, dari waktu ke waktu, luas perkebunan tanaman lada dengan aroma rempah khas itu banyak yang sudah beralih fungsi ke perkebunan lain.

BACA JUGA:Ini Pemenang KSM Babel 2023, Siap Melaju ke Nasional

Diketahui saat ini luas perkebunan lada di Bangka Tengah tersisa tinggal 3.314,52 hektar.

Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Bangka Tengah, Demsi Apriadi mengungkapkan bahwa luasan tersebut merupakan data terkini pada periode Januari hingga Maret 2023.

Selaim itu, diketahui bahwa ada sekitar 876,54 hektar luas areal tanaman lada yang belum menghasilkan.

Dia menerangkan, semakin berkurangnya perkebunan lada di Bangka Tengah karena banyak tanaman yang mati di tengah jalan sebelum masa panen.

BACA JUGA:Tak Terbukti Pukulan Mengenai Korban, Pelaku Dilepas

"Lada ini kan umur panennya setelah 2 sampai 3 tahun ke atas," ujar Demsi, Rabu (9/8/2023).

"Anggap saja, jika seorang petani menanam lada di lahan seluas setengah hektar dengan jumlah tanaman sekitar 80-1.000 batang, dengan jumlah tersebut, ada begitu banyak biaya produksi yang harus dikeluarkan mulai dari pupuk, tajar (tiang panjat) dan lain sebagainya," tuturnya.

"Dan kadang-kadang itu tidak ada jaminan lada tersebut bisa mencapai umur dua tahun untuk bisa dipanen. Kadang-kadang baru umur setahun sudah mati," tambahnya.

BACA JUGA:Main Barang Haram, Penjara Maksimal 12 Tahun Menunggu Angew

Hal itulah yang kemudian banyak membuat petani lada menjadi lesu dan mulai pindah ke komoditi lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: