Maysaroh yang Terabaikan
Bujang Pede--
''Kok gitu?''
''Harusnya aku gimana?''
''Kupikir tadi Maysaroh bersyukur perjodohan itu batal,'' ujar Bujang soal harapannya.
''Aku nggak kontak May selama ini, bukan karena apa. Saat ini lagi sibuk urusan politik tingkat tinggi?'' dalih Bujang.
''Iyah, aku maklum. Urusan politik? Abang Bujang jadi Caleg ya?''
''Oh, nggak, lebih dari itu lagi,'' jelas Bujang pasti.
''Lebih tinggi. Maksudnya?''
''Abang lagi sibuk mau nyalon jadi Ketua RT kampung kita ini,'' tegas Bujang.
''Aaa-ada aja. Katanya lebih tinggi?''
''Lha iyalah, May..'' ujar Bujang.
''Itu jauh lho Bang?'' ujar Maysaroh kesal.
''May, Caleg itu hanya wakil rakyat. Wakil, lho. Sementara RT ni, Ketua RT. Ketua. Bukan Wakil,'' tegas Bujang memberikan analisa politiknya ke Maysaroh.
Maysaroh yang gadis kampung tu jadi kebingungan juga. Selama ini dimatanya, wakil rakyat itu jabatanya terhormat dan tinggi. Teryata masih kalah dengan jabatan Ketua RT. Apalagi dibanding dengan Ketua RW, bahkan dibanding Pak Kades.
''Udah dulu, Bang ya. Bapak manggil,'' ujar Maysaroh seraya menutup hanphonenya dan merasa kewarasannya mulai terganggu tiap kali komunikasi dengan Bujang.
Sekarang berbalik Bujang yang bingung sendiri dengan penjelasannya tadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: