Sampah Parit VI Jadi Listrik
--
Kesepakatan Bersama ini, katanya, tentang penelitian dan pengembangan pengelolaan sampah TPA Parit Enam menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat untuk Cofiring PLTU Air Anyir. Selanjutnya ditindaklanjuti dengan Perjanjian Kerja Sama antara PLN Unit Pelaksana Pembangkitan Bangka Belitung dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Pangkalpinang.
Lanjut Ajrun, pembangunan BBJP Plant ini melibatkan PLN Pusharlis untuk pembuatan mesin pencacah sampah dan Institut Teknologi PLN untuk pelatihan tentang pengolahan sampah menjadi BBJP.
Sementara proses pengolahan sampah, tambahnya, dimulai dari pemilahan sampah untuk memisahkan antara sampah yang dapat dimanfaatkan untuk BBJP dengan sampah yang tidak bisa dimanfaatkan seperti sampah kaca, botol dan lain-lain.
Lebih lanjut Ajrun menambahkan, sampah yang sudah dipilah tersebut dilakukan proses bio drying dengan menggunakan campuran bio activator dan ditempatkan pada guludan atau bedengan selama kurang lebih 5 hari untuk mempercepat proses pengeringan sampah. Setelah sampah mengering kemudian dilakukan pencacahan sampah dengan menggunakan mesin pencacah sampah. Sampah yang telah diolah tersebut yang akan dicampur dengan batubara dan digunakan sebagai bahan bakar PLTU.
"Besar harapan kami bahwa adanya program BBJP Plant ini dapat membantu Pemerintah Kota Pangkalpinang dalam mengatasi masalah sampah di kota Pangkalpinang dan mengurangi jumlah tumpukan sampah di TPA Parit Enam," pinta Ajrun.
Dengan adanya BBJP Plant ini, lanjut Ajrun, juga diharapkan menciptakan pemberdayaan ekonomi masyarakat di sekitar TPA Parit Enam, karena sampah yang terdapat di TPA Parit Enam ini dapat memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi, sehingga dapat menjadi tambahan pendapatan bagi masyarakat atau komunitas masyarakat yang melakukan pengolahan sampah di TPA Parit Enam.
"Manfaat bagi PLN yaitu sampah yang telah diolah menjadi BBJP dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar campuran batubara di PLTU Air Anyir sehingga menambah produksi kWh Green di PLN Bangka Belitung. Untuk itu, kami meminta dukungan Walikota Pangkalpinang beserta Forkominda Kota Pangkalpinang untuk bersama-sama mensukseskan program pemerintah dalam mencapai bauran energi nasional dan menyelesaikan permasalahan sampah di Kota Pangkalpinang," katanya.
Manager Unit Pelaksana Pembangkitan Bangka Belitung, Umar Farouk menambahkan, BBJP Plant merupakan alternatif solusi untuk permasalahan sampah kota serta upaya mendorong percepatan net zero emission dengan memanfaatkan sampah menjadi bahan bakar cofiring untuk PLTU.
Dia menjelaskan, BBJP Plant TPA Parit Enam ini pada awalnya merupakan Co Pilot Project program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) di Regional Sumatera dan Kalimantan. Penjajakan program ini dilaksanakan dengan melakukan pencarian data populasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di lokasi sekitar PLTU Air Anyir.
"Pemilihan lokasi TPA Parit Enam Pangkalpinang didasarkan pada potensi sampah di Kota Pangkalpinang sekitar 150 ton per hari dan jarak ke PLTU Air Anyir sekitar 12 kilometer. Dengan kondisi tersebut, kami melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan Pemerintah Kota Pangkalpinang," kata Umar.
Lanjut Umar, kesepakatan bersama (MoU) ditandatangani bersama pada tanggal 30 Juni 2022 antara GM PLN UIW Bangka Belitung dan Walikota Pangkalpinang dan dilanjutkan penandatangan Perjanjian Kerja Sama (PKS) tanggal 12 Juli 2022 antara Manager PLN UPK Bangka Belitung dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Pangkalpinang untuk melakukan penelitian dan pengembangan pengelolaan sampah menjadi bahan bakar jumputan padat (BBJP) untuk cofiring di PLTU Anyir.
Dalam rangka percepatan pelaksanaan program BBJP Plant, lanjut dia, PLN Bangka Belitung terus melakukan koordinasi dengan PLN Pusat untuk percepatan persetujuan anggaran dan akhirnya anggaran disetujui oleh PLN Pusat.
"Pembangunan BBJP Plant di TPA Pangkalpinang dimulai bulan Agustus 2022 dengan memamfaatkan fly ash bottom ash (FABA) PLTU Air Anyir sebagai urugan dasar dan penggunaan conblock dari bahan FABA. Penyediaan peralatan mesin BBJP bekerjasama dengan PLN PUSHARLIS. Adapun kapasitas BBJP Plant di TPA Parit Enam sebesar 5 ton sampah per hari dan dapat menghasilkan BBJP sekitar 1,3 ton per hari dengan memamfaatkan sampah organik yang berasal dari sampah rumah tangga, sampah taman dan lain sebagainya," jelasnya.
Untuk melakukan edukasi dan knowledge sharing cara pengolahan sampah menjadi BBJP, tambah Umar PLN juga telah melaksanakan pelatihan selama 2 hari tanggal 19 - 20 Oktober 2022 bekerjasama dengan IT-PLN sebagai pemateri pelatihan.
Hingga saat ini BBJP Plant Parin Enam sudah memproduksi 10 ton BBJP atau sekitar 30 ton sampah basah yang bersumber dari sampah taman, sampah rumah tangga dan limbah batok kelapa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: