Sampah Parit VI Jadi Listrik

Sampah Parit VI Jadi Listrik

--

*PLN Babel Resmikan BBJP Plant TPA Parit VI PGK

PT PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Bangka Belitung (Babel) meresmikan pabrik pengelolaan sampah Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) Plant Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Parit Enam Kota Pangkalpinang.

Peresmian ditandai dengan penekanan tombol bersama oleh Manager PLN Babel Ajrun Karim bersama Wali Kota Pangkalpinang Maulan Aklil di Komplek PLTU Air Anyir, Selasa (20/12/2022), kemarin.

Pabrik Pengelolaan Sampah BBJP Plant ini dibangun atas kerja sama antara PLN UIW Babel dengan Pemerintah Kota Pangkalpinang yang bertujuan untuk mendaur ulang sampah Kota menjadi hal yang lebih produktif.

BBJP Plant TPA Parit Enam Kota Pangkalpinang ini akan menyerap sebanyak 1,4 ton sampah setiap harinya yang akan diolah menjadi bahan bakar pendamping batu bara atau co-firing untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Air Anyir Kabupaten Bangka.

Ganeral Manager PLN Babel, Ajrun Karim menuturkan, hadirnya BBJP Plant Parit Enam Kota Pangkalpinang merupakan bentuk komitmen PLN dalam rangka mewujudkan green energy melalui produksi listrik dengan menggunakan bahan primer sampah.

"Seperti kita ketahui, sampah menjadi salah satu masalah di kota-kota. Dan hari ini, PLN berusaha untuk bekerjasama dan bersinergi dengan Pemkot Pangkalpinang melakukan pengelolaan sampah. Jumlahnya memang masih sangat terbatas.

Dan kami berharap ini bisa menjadi salah satu alternatif pengelolaan sampah, yang mana harapannya bisa kita teruskan dan kita maksimalkan, sehingga permasalahan sampah di Pangkalpinang berangsur-angsur ada solusi," ujar Ajrun kepada wartawan usai peresmian.

Menurut Ajrun, BBJP ini memang bukan merupakan satu-satunya solusi dalam pengelolaan sampah. Hanya saja, katanya, sampai saat ini BBJP menjadi salah satu pilihan yang terbukti dalam pengelolaan sampah.

Diakui Ajrun, meskipun masih sangat sedikit, ia meyakini 1-5 persen BBJP ini mampu membantu Kota Pangkalpinang  menjadi alternatif pengolahan sampah.

"Walaupun kita masih punya catatan yang dikelola adalah sampah organik, sampah dedaunan, sampah ranting. Harapanya masyarakat juga membantu kita dari hal yang paling gampang memilah sampah organik non organik. Maksimal 1 persen 15 ton sampah, sementara produksi kita cuma 1 ton, jadi kita masih ada space 12-13 ton, sementara produksi sampah di TPA Parit Enam Pangkalpinang 150 ton perhari jadi harapannya meskipun sedikit tapi membantu," tambahnya.

Lebih lanjut dijelaskan Ajrun, BBJP Plant juga menjadi salah satu bentuk upaya untuk mencapai target bauran energi Nasional sebesar 23% Tahun 2025 dan Net zero emission tahun 2060.

"PLN melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) tahun 2022, PLN Peduli terhadap kondisi sampah yang ada dikota Pangkalpinang dan sekitarnya. Untuk itu, kita sangat Peduli dan akan berusaha memfungsikan bagaimana sampah ini bisa diolah dipilah sehingga menjadi bahan baku yang bermanfaat untuk Pembangkit Listrik PLN," kata Ajrun.

Ajrun mengatakan, sejarah  perjalanan BBJP Plant ini dimulai pada tanggal 30 Juni 2022 dengan dilakukannya Kesepakatan Bersama antara PLN Unit Induk Wilayah Bangka Belitung dengan Pemerintah Kota Pangkalpinang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: